Makassar (Antara Sulsel) - Ratusan demonstran tergabung dalam Aliansi Masyarakat Moda Transportasi Indonesia (AMMTI) melakukan aksi dengan mendatangi kantor Gubernur Sulawesi Selatan dan kantor DPRD Sulsel di Makassar, Kamis.
Aksi tersebut membuat arus lalulitas di jalan Andi Pangeran Pettarani dan Urip Sumoharjo yang merupakan akses utama jalan protokol di Makassar menjadi macet total hingga beberapa jam.
Kemacetan parah tersebut diakibatkan pengemudi bentor dan angkot serta taksi memarkir ratusan kendaraan di badan jalan, sehingga arus lalulintas menjadi lumpuh total. Polisi yang mengawal aksi itu berusaha menenangkan pendemo.
Aliansi tersebut tergabung dalamnya supir Angkutan Kota, Taksi dan Becak Motor menyatakan menolak operasional angkutan daring (online) karena pendapatan berkurang karena masyarakat lebih memilih transpotasi daring.
Dalam aksi itu ratusan pengemudi Bentor dan Angkot melakukan swepping kepada transportasi daring, bahkan beberapa pengemudi transportasi daring jenis Grab yang melintas jaketnya di tarik-tarik hingga robek dan nyaris dipukuli peserta aksi.
Hal ini memicu kericuhan sehingga membuat polisi turun tangan, naas salah seorang pendemo ditangkap petugas karena membawa senjata tajam jenis busur beserta anak panahnya, lalu digelandang ke kantor polisi.
Para supir angkot dan bentor sepakat tidak akan menarik penumpang dan meminta Pemerintah Provinsi dan DPRD Sulsel memperhatikan nasib para supir konvensional.
"kehadiran transportasi daring di Makassar telah membuat resah para supir angkot dan bentor, tidak hanya pendapatan berkurang tapi juga menjadi masalah. Pemerintah dan DPRD harus menyikapi serius persoalan ini," tegas Jenderal Lapangan AMMTI, Ahmad Ando.
Usai menyampaikan aspirasinya di kantor Gubernur Sulsel, mereka selanjutnya mendatangi kantor DPRD Sulsel untuk mempertanyakan progres pertemuan yang lalu tentang persoalan tersebut.
Kendati demikian, aksi ini membuat pengguna jalan mengeluh bahkan puluhan penumpang yang biasanya menggunakan jasa trasportasi konvensional terlantar di pinggir jalan.
Usai menyuarakan aspirasinya di gedung DPRD Sulsel, mereka kemudian membubarkan diri dan mengancam akan turun aksi dengan massa lebih banyak.
Berita Terkait
Dua media di Makassar digugat Rp700 miliar
Selasa, 20 Februari 2024 21:44 Wib
Pemprov Sulbar menerapkan aplikasi lalu lintas ternak berbasis daring
Jumat, 16 Februari 2024 16:22 Wib
Dinkes Sulbar mengajak masyarakat aktif dalam pencegahan stunting
Rabu, 24 Januari 2024 19:21 Wib
Capres Prabowo terharu didukung komunitas ojek daring di Pilpres 2024
Sabtu, 20 Januari 2024 15:58 Wib
Pemkab Gowa berlakukan sekolah daring antisipasi cuaca ekstrem
Selasa, 16 Januari 2024 12:14 Wib
Kadis Pendidikan: Sekolah daring TK-SMP di Makassar antisipasi cuaca ekstrem
Senin, 15 Januari 2024 15:17 Wib
Pemprov Sulbar dorong ASN fokus pada budaya kerja positif dan inklusif
Kamis, 11 Januari 2024 10:56 Wib
KPU ajak pemilih cek nama di DPT Pemilu 2024 secara daring
Rabu, 3 Januari 2024 7:30 Wib