Makassar (Antara Sulsel) - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Cabang Gowa Raya terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian di depan kampus UIN Alauddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat.
Dalam bentrokan itu, tiga polisi mengalami luka serius akibat terkena lemparan batu oleh mahasiswa, dan terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit untuk mendapat perawatan. Sementara satu mahasiswa dalam peristiwa itu ditangkap polisi.
"Ada tiga anggota terluka waktu bentrokan tadi," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Anwar Effendi saat berada di lokasi kejadian.
Anggota polisi yang terluka, sebutnya, Bripda Harianto dan Bripda Ahmad, merupakan anggota unit Sabhara Polrestabes Makassar dan satu lainnya Bripka Dardin anggota Satuan Brimob Polda Sulsel.
Untuk luka pada bagian kepala dialami dua anggota Sabhara, dan luka pada bagian wajah sebelah kanan satu anggota dari Brimob Polda Sulsel. Ketiganya sudah dibawa ke Rumah Sakit Bayangkara untuk mendapat perawatan.
Pihaknya telah melakukan negosiasi dengan mahasiswa agar tidak melanjutkan aksi dan membiarkan mereka meninggalkan area kampus UIN Alauddin pasca bentrokan setelah mahasiwa berlarian masuk dalam kampus.
"Kita sudah meminta mereka untuk kembali dan tidak melanjutkan aksi. Dan membiarkan mahasiswa untuk membubarkan diri dan masing-masing pulang ke rumahnya," ujar dia kepada wartawan.
Sebelumnya, demonstrasi tersebut dipicu adanya oknum kepolisian diduga menganiaya kader HMI Cabang Gowa Raya belum lama ini. Sehingga dalam aksinya meminta Kapolda Sulsel Irjen Muktiono dan Kapolrestabes Kombes Kombes Anwar Efendi di copot dari jabatannya.
Aksi ini kemudian mulai memanas saat mahasiswa mulai menutup jalan protkol Sultan Alauddin, sehingga polisi berusaha untuk menghalau, mengingat akan terjadi kemacetan parah di jalan tersebut.
Karena tidak diindahkan, entah siapa yang memulai polisi kemudian menembakkan gas air mata untuk membubarkan konstentrasi massa, selanjutnya dibalas dengan lemparan batu dari mahasiswa setempat.
Suasana di tempat itupun tidak bisa dikendalikan, polisi anti huru hara berusaha memukul mundur peserta aksi dengan terus menembakkan gas air mata, dan tetap dibalas lemparan batu, selanjutnya mahasiswa berlarian masuk ke dalam Kampus UIN Alauddin.
Akibat dari bentrokan itu, jalan Sultan Alauddin Makassar yang menghubungkan ke Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan macet total. Ratusan batu berserakan di jalanan, kendaraan tidak bisa bergerak, bahkan beberapa pengendara memilih meningglkan mobilnya demi keamanan jiwa.
Sekitar pukul 17.50 WITA kondisi bersangsur-angsur normal, setelah sebelumnya aksi tersebut digelar pukul 15.30 WITA. Antrean kendaraan mulai bergerak perlahan, meski banyak batu berserakan di jalanan. Polisi lalulintas terlihat berusaha mengatur kendaraan agar macet dapat terurai.
Berita Terkait
Pakar membedah fenomena produk pers digugat Rp700 miliar di Makassar
Kamis, 21 Maret 2024 2:36 Wib
UIN Alauddin mendampingi Pemkab Takalar atasi anak tidak sekolah
Rabu, 6 Maret 2024 17:14 Wib
Mahasiswa Unhas-UIN Alauddin terima bantuan dana pendidikan dari Polri
Rabu, 7 Februari 2024 19:43 Wib
UIN Alauddin liburkan mahasiswa KKN dukung kelancaran Pemilu 2024
Jumat, 2 Februari 2024 15:26 Wib
Kemenag dan UIN Alauddin cetak guru profesional untuk Indonesia Emas 2045
Rabu, 17 Januari 2024 16:40 Wib
UIN Alauddin mendukung gagasan Pj Gubernur Sulsel bidang pertanian
Senin, 6 November 2023 18:19 Wib
UIN Alauddin dan PT Prodia jajaki kerja sama penelitian
Senin, 21 Agustus 2023 20:06 Wib
5.558 calon maba mengikuti ujian masuk jalur mandiri UIN Alauddin Makassar
Senin, 17 Juli 2023 20:58 Wib