Bulukumba (Antara Sulsel) - Bupati Bulukumba, Sulawesi Selatan, AM Sukri Sappewali mengatakan masyarakat setempat menghargai toleransi dan kerukunan antar ummat beragama.
"Di Bulukumba sejak puluhan tahun telah berdiri gereja tempat beribadah ummat Kristiani, dan masyarakat Bulukumba menghargai toleransi dalam hidup antar ummat beragama, mari kita jaga dan pelihara harmonisasi tersebut," kata AM Sukri Sappewali saat menerima Uskup Agung Makassar Mgr. Dr. John Liku’ Ada’ pr bersama rombongan di Bulukumba, Senin.
Bupati mengatakan sejarah kehidupan beragama di Bulukumba dikenal dengan salah seorang ulama Sufi, Maulana Khatib Bungsu yang bergelar Dato Ri Tiro sebagai penyebar agama Islam pada abad ke 17. Selain itu, dalam catatan sejarah, Bulukumba memiliki rekam jejak sebagai daerah perebutan dua kerajaan besar di Sulsel, yaitu Kerajaan Bone dan Gowa, jauh sebelum Bulukumba menjadi daerah otonom.
"Latar belakang historis yang telah mewarnai kehidupan keagamaan di Bulukumba inilah yang selalu menjadi inspirasi dan semangat bagi daerah dan masyarakat untuk membangun daerah dalam perspektif yang tak bisa dilepaskan dari nilai budaya dan agama,"paparnya.
Dia menambahkan, meski disadari konteks kehidupan beragama tentu tidaklah membatasi hubungan dan rasa persaudaraan sesama manusia kepada siapa pun yang hidup dan menetap di Bumi Panrita Lopi Bulukumba.
Uskup Agung Makassar Mgr. Dr. John Liku’ Ada’ pr., bersama rombongan mengunjungi Kabupaten Bulukumba dalam rangka silaturrahmi dengan jajaran Pemerintah Kabupaten Bulukumba, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), tokoh masyarakat, tokoh agama, dan anggota Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB).
Sementara itu Uskup Agung Makassar John Liku Ada, mengatakan telah menjabat sebagai Uskup Agung Makassar yang membawahi tiga provinsi selama 25 tahun.
Menurutnya sejak ia dilantik pada tahun 1995, telah banyak momentum yang ia jalani dalam upaya menjaga kerukunan umat beragama, khususnya di Sulawesi Selatan.
"Dulu waktu tahun 2001 bersama bapak JK menginisiasi pertemuan Malino I untuk menyelesaikan konflik Poso, begitu pula tahun 2003 untuk Malino II dalam menyelesaikan konflik Ambon," ungkap pemimpin Gereja Katholik yang membawahi Provinsi Sulsel, Sulbar dan Sultra ini.
Uskup John Liku Ada asal Tana Toraja mengungkapkan bahwa di awal dirinya memilih untuk berkhidmat atau menjadi pelayan Gereja Katholik, ia pernah tinggal di Bulukumba untuk melayani umat pada 1976-1981.
Sementara itu, Christ Thamrin, yang mewakili jamaah Gereja Katholik Bulukumba mengatakan tujuan dari kegiatan itu tidak lain untuk bersilaturahmi dalam rangka memperat hubungan antar umat beragama di Kabupaten Bulukumba
"Khusus di Kabupaten Bulukumba, umat Katholik terdapat 52 Kepala Keluarga atau 312 jiwa, yang selama ini kami ummat Khatolik hidup berdampingan dengan damai bersama saudara kami antar ummat beragama,†kata Christ pemilik Toko Mitra Elektronik ini.
Dikatakannya, kesemua itu berhasil terjalin suasana kerukunan karena tidak terlepas dari upaya Pemerintah Kabupaten Bulukumba bersama aparat keamanan.
"Kami ummat Katholik, sangat terharu karena Bupati AM Sukri Sappewali antusias menerima kami dan Uskup Agung Makassar," kata Crish.
Berita Terkait
Uskup Larantuka memastikan Prosesi Semana Santa 2024 berjalan aman dan lancar
Selasa, 26 Maret 2024 13:29 Wib
Perayaan Natal di Makassar berlangsung lancar
Senin, 25 Desember 2023 15:02 Wib
Uskup Agung Kupang melarang pastor paroki terima bantuan dari partai politik
Kamis, 23 Maret 2023 19:02 Wib
Uskup Agung Gereja Katedral Makassar apresiasi dukungan lintas organisasi
Minggu, 4 April 2021 16:23 Wib
Uskup Agung Makassar: Jemaat penuh haru selamat dari teror bom bunuh diri
Jumat, 2 April 2021 5:39 Wib
Uskup Agung Medan Mgr Kornelius Sipayung positif COVID-19
Minggu, 19 Juli 2020 21:20 Wib
Paus Fransiskus tunjuk Uskup Agung Jakarta sebagai salah satu kardinal Vatikan
Senin, 2 September 2019 10:40 Wib
Pemkab Lutim dukung pembangunan keagamaan
Senin, 26 Agustus 2019 15:38 Wib