Bulukumba (Antara Sulsel) - Wakil Bupati Bulukumba Tomy Satria Yulianto mengapresiasi peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai upaya rembuk nasional menghadapi dan mengurangi resiko bencana yang bisa terjadi kapan saja.
"Kita berharap sahabat-sahabat dari BPBD Bulukumba bisa belajar atau sharing informasi dan pengalaman dengan BPBD dari kabupaten kota lainnya, sehingga personel kita di Bulukumba semakin terampil, solid dan siap dalam menghadapi bencana," ujar Tomy di sela-sela peringatan Bulan PRB yang dikutip Kasubag Pemberitaan dan Kerjasama Pers Bagian Humas Pemkab Bulukumba, Andi Ayatullah di Bulukumba, Selasa.
Menurut Andi Ayatullah, Wakil Bupati Bulukumba
didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bulukumba
Andi Akrim Amir dan sejumlah stafnya, bertolak ke Kabupaten Sorong,
Papua Barat, Senin, menghadiri peringatan bulan PRB.
Peringatan Bulan PRB mengusung tema "PRB Sebagai Investasi Pembangunan" digelar pada 22-25 Oktober 2017 dihadiri bupati, walikota, dan gubernur se-Indonesia.
Sementara itu, Kepala BNPB Willem Rampangilei saat membuka acara mengatakan BNPB memilih tema tersebut, sebagai sinergi terhadap semangat Nawacita di bawah kepemimpinan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Program pembangunan yang tertuang dalam Nawacita dan terintegrasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015–2019, menekankan pada penanggulangan bencana, khususnya PRB, ke dalam perencanaan pembangunan nasional hingga lokal.
Menurut Willem, sasaran RPJMN untuk melindungi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dari ancaman bencana sehingga menjamin keberlanjutan pembangunan.
Dalam RPJMN tersebut, pemerintah telah menetapkan prioritas 136 kabupaten/ kota sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang berisiko tinggi.
"Upaya pengurangan risiko bencana bukan semata-mata sebagai pengeluaran, tetapi telah diperhitungkan sebagai investasi pembangunan," ujarnya.
Dia menambahkan, penanggulangan bencana khususnya upaya PRB, mampu untuk meningkatkan ketahanan sehingga tidak mempengaruhi secara serius proses pembangunan. Olehnya itu, salah satu upaya dalam implementasi PRB tersebut, adalah dengan menurunkan indeks risiko bencana pada pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.
Dikatakan, Peringatan Bulan PRB 2017 kali ini tidak terlepas dari tujuan untuk memperkuat pemahaman pemerintah dan masyarakat terhadap aktivitas PRB sebagai investasi untuk ketangguhan. Investasi yang diharapkan mencakup pembangunan kesadaran bersama, pembangunan dialog dan pengembangan jejaring antar pelaku PRB, serta ajang pembelajaran bersama pelaku PRB di seluruh Indonesia.
"Investasi PRB perlu selalu dilakukan secara fokus dan inklusif dalam pembangunan berkelanjutan, agar manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat," ucapnya.
Karena itu, diperlukan komitmen yang kuat antara pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta, untuk mendukung kemajuan-kemajuan dalam upaya penanggulangan bencana.
BNPB bersama Pemerintah Provinsi Papua Barat, menyelenggarakan peringatan ini dengan beberapa agenda seperti knowledge sharing, rally PRB, bersih sungai dan pengukuhan sekolah sungai, pelatihan manajemen bencana, pameran dan sebagainya.
Berita Terkait
SIEJ siapkan beasiswa jurnalis liputan efesiensi energi perubahan iklim
Sabtu, 20 April 2024 7:19 Wib
Kasus DBD di Sulsel tembus 1.620 kasus
Sabtu, 20 April 2024 7:16 Wib
Sekda Sulbar sebut SMK Rangas Mamuju akan diresmikan Presiden Jokowi
Sabtu, 20 April 2024 7:08 Wib
Pemprov Sulbar beri penghargaan pembangunan daerah pada tiga kabupaten
Sabtu, 20 April 2024 7:07 Wib
Pemkab Sidrap berikan makanan tambahan untuk balita stunting
Jumat, 19 April 2024 19:48 Wib
Penjabat Gubernur Sulsel dianugerahi gelar adat Daeng Mappuji
Jumat, 19 April 2024 17:48 Wib
Sebanyak 362 calon haji asal Jeneponto ikuti bimbingan manasik haji
Jumat, 19 April 2024 12:17 Wib
Pj Gubernur: Pemprov Sulsel siap berkolaborasi dengan kejaksaan
Jumat, 19 April 2024 9:36 Wib