Bulukumba (Antara Sulsel) - Sebanyak 80 dokter bedah anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah
Indonesia (PABI) akan meramaikan "Festival Pinisi" ke-8 yang digelar
Pemerintah Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, di kawasan wisata
Tanjung Bira.
Panitia pelaksana Festival Pinisi ke-8 Andi Ayatullah Ahmad di
Bulukumba, Sabtu, mengatakan para dokter bedah ini sudah memesan
sedikitnya 40 kamar di salah satu resort premium di kawasan Tanjung
Bira.
Menurut Andi Ayatullah Ahmad yang akrab dipanggil Ulla, para
dokter tersebut juga ingin menyaksikan berbagai rangkaian kegiatan di
Festival Pinisi dan menikmati keindahan alam Bira.
"Para dokter bedah ini sengaja melaksanakan liburannya bertepatan
dengan jadwal Festival Pinisi pada 2-4 November 2017, untuk menyaksikan
dan menikmati beberapa rangkaian Festival Pinisi," ujar Ulla yang juga
Kasubag Pemberitaan Pemkab Bulukumba.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Bulukumba Muh Ali Saleng
menyatakan Festival Pinisi tahun ini, sejumlah agenda akan mengangkat
nilai sejarah dan kearifan lokal serta beberapa event yang belum pernah
diselenggarakan.
"Salah satunya trip perahu yang berlayar dari Pelabuhan Leppe`e
menuju Tanjung Bira. Kita tidak hanya mengundang pelaut lokal saja, tapi
juga dari seantero Sulawesi Selatan. Tidak tanggung-tanggung, panitia
menyiapkan hadiah utama mobil, ada juga motor dan hadiah menarik
lainnya," ungkapnya.
Ali menjelaskan kapal yang menjadi peserta trip harus memenuhi
kriteria, seperti memiliki layar dengan kapasitas mesin 15 GT.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan lomba memancing ikan
berkelompok, satu kelompok beranggotakan tujuh orang, syaratnya ikan
yang dipancing tidak boleh jenis ikan yang dilindungi seperti Napoleon
dan Hiu.
"Lokasi pemancingan di sekitar perairan Bira, jadi sebelum
berlabuh di Pantai Bira ada lomba memancing. Pemenangnya ditentukan dari
berat ikan yang ditangkap, sekaligus sebagai sarana sosialisasi kepada
masyarakat khususnya nelayan terkait etika atau aturan menangkap ikan di
laut. Paling tidak masyarakat tahu bagaimana menghargai alam," katanya.
Kegiatan lainnya, tambah Ali, prosesi peluncuran perahu Pinisi
yaitu ritual "Anynyorong Lopi" di lokasi pembuatan perahu Tanaberu
Kecamatan Bontobahari, ritual adat Kajang "Addingingi Kampong, "Attunu
Panroli", dan tari "Pabbitte Passapu," serta demonstrasi tenun Kajang di
kawasan adat Kajang, lomba layang-layang, Pinisi Expo, karnaval
bergemBira, Jambore Jurnalistik, serta panggung hiburan oleh artis
jebolan KDI dan D`Academy.
"Ritual-ritual adat ini sengaja kami agendakan untuk melestarikan
adat istiadat Kajang yang mungkin sudah jarang diketahui masyarakat.
Sekaligus menambah daya tarik wisatawan domestik dan mancanegara.
Jadwalnya 2 sampai 3 November, dan akan lebih menarik," ujar mantan
Sekretaris DPRD Bulukumba ini.
Berita Terkait
Pegadaian Makassar menggelar Festival Ramadan
Kamis, 14 Maret 2024 13:45 Wib
Dispar Makassar mantapkan persiapan Festival Kota Tepian Air
Rabu, 21 Februari 2024 9:50 Wib
Pemkab Wajo gelar Sengkang Expo Festival 2024 untuk perputaran ekonomi
Minggu, 14 Januari 2024 14:27 Wib
BerdayaBareng-British Embassy berkolaborasi soal program akses digital
Minggu, 14 Januari 2024 12:08 Wib
Daftar film Indonesia yang berjaya di penghargaan film internasional
Kamis, 28 Desember 2023 12:19 Wib
Adira Festival 2023 berkolaborasi dengan Kemenparekraf hadirkan pentas seni
Sabtu, 9 Desember 2023 17:23 Wib
Kemenparekraf mendukung pembuat film daerah lewat Festival Film Bulanan
Sabtu, 9 Desember 2023 11:53 Wib
Pemkab Selayar dan Kemendikbud gelar minum air kelapa di Festival Budaya
Kamis, 30 November 2023 0:15 Wib