Makassar (Antara Sulsel) - Tuduhan polisi yang dialamatkan kepada salah seorang pengurus dari Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) Emen Lahuda, diduga dibawah pengaruh narkoba, ditangkap saat menyampaikan orasi di Hari Sumpah Pemuda, tidak terbukti.
"Hari ini saya dinyatakan bebas dan tudingan kepada saya oleh Polrestabes Makassar mengkonsumi narkoba, tidak benar," ucap Emen kepada wartawan di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin.
Dirinya ditangkap polisi di saat menggelar orasi dan dituduh sebagai pengguna narkoba dengan alasan gerak-gerik mencurigakan sehingga aparat berkesimpulan ia diduga mengkonsumsi narkoba.
Dari kejadian salah tangkap ini, nama baiknya dan lembaga GAM menjadi tercoreng, padahal tidak ada dasar yang kuat dirinya ditangkap malah dituding menggunakan narkoba ketika aksi, hanya dengan berasumsi melalui gerakan tubuh.
Tidak hanya itu, Emen ditangkap Satres Narkoba Polrestabes Makassar pada Sabtu (28/10) bahkan kala itu dibubarkan paksa saat aksi di bawah jembatan layang Makassar.
Selain itu, keganjilan lain, polisi berdalih hasil tes urine Emen dinyatakan positif Amfetamin atau bahan dasar Sabu, padahal dirinya tidak tahu menahu dari mana asal urine tersebut serta tidak diperiksa secara resmi, apalagi tidak ada barang bukti di temukan ditubuhnya.
"Saya tidak tahu dari mana asal tes urine tersebut, saya juga tidak punya barang bukti yang dimaksud sehingga dikatakan salah. Apakah ini salah satu bentuk kriminalisasi kepolisian terhadap kami," ungkapnya mempertanyakan.
Kendati adanya dugaan upaya kriminalisasi terhadap dirinya maupun lembaga, pihaknya akan menyerahkan sepenuhnya kepada Pengurus Pusat (PP) GAM untuk memikirkan langkah selanjutnya.
"Dari kejadian ini menjadi pengalaman berharga kami, saya pribadi tidak pernah mengkonsumsi barang tersebut, menyentuhnya saja saya jijik, lantas dianggap pengguna. Saya menyerahkan sepenuhnya ke PP GAM langkah apa selanjutnya akan ditempuh," tegas dia.
Sebelumnya, Wakapolrestabes AKBP Hotman Sirait menyatakan salah seorang peserta aksi di bawah jembatan layang di Hari Sumpah Pemuda ditangkap anggota dan diduga mengkonsumsi narkoba terlihat dari gerak-geriknya saat menyampaikan orasi.
"Salah seorang mahasiswa kami amankan saat aksi di fly over, setelah diperiksa mahasiswa ini diduga positif ketika dites urine mengkonsumsi Amfetamine," ucapnya kepada wartawan usai membubarkan aksi mahasiswa saat itu.
Di tempat terpisah, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kota Makassar saat mengelar temu wartawan menilai, apa yang diputuskan kepolisian menuduh mahasiswa menggunakan narkoba hanya dari gerakan adalah hal yang salah.
Tidak hanya itu, pihaknya juga mengutuk tindakan represif hingga dugaan pemukulan dilakukan oknum polisi terhadap peserta aksi dari PMII Kota Makassar pada 28 Oktober 2017 di depan kantor DPRD Kota Makassar hingga berujung bentrokan.
"Kami sangat kecewa dengan aparat, seharusnya mengayomi dan melayani serta memberikan kami ruang untuk menyampaikan pendapat dimuka umum yang dilindungi Undang-undang, tetapi malah sebaliknya melakukan tindakan penyerangan melanggar hukum," tegas Wakil Ketua PC PMII Makassar, Zainal Rahman A Welliken.
Untuk itu, pihaknya menuntut dengan menyatakan sikap kepada Kapolrestabes Makassar segera mengevaluasi Wakapolrestabes Makassar OKBP Hotman Sirait sebagai komandan pengamanan kala itu.
"Kami menuntut kepada Kapoltabes Makassar mengevaluasi kinerja Wakilnya. Kami juga mendesak Kapolrestabes Makassar segera meminta-maaf secara kelembagaan kepada PMII Cabang Makassar secara terbuka atas terjadinya insiden tersebut termasuk kasus salah tangkap," tegasnya.
Diketahui empat korban kader PMII yang mengalami pemukulan oknum aparat kepolisian saat aksi tersebut berlangsung masing masing, Ashari Bahar menjabat Ketua Umum PC PMII Makassar, Irdham Khaliq jabatan Ketua umum PK PMII Stimik Handayani, Nur Alam Syah menjabat Ketua Umum PR PMII Sistem Komputer Stimik Handayani dan Arlan selaku humas aksi.
Berita Terkait
KAPSS mendorong Polres Gowa tangani kasus pemerkosaan secara profesional
Selasa, 5 Maret 2024 17:26 Wib
Capres Prabowo : Aktivis berperan penting bagi pekerja migran Indonesia
Minggu, 4 Februari 2024 21:44 Wib
Siswa SMPN 29 Makassar mengolah limbah sampah menjadi Ecobrik
Senin, 25 Desember 2023 1:19 Wib
Wapres gelar pertemuan dengan aktivis HAM pada hari kedua berkantor di Papua
Selasa, 10 Oktober 2023 9:31 Wib
Satgas Damai Cartenz tangkap tiga anggota KNPB diduga pembunuh aktivis perempuan
Senin, 9 Oktober 2023 9:37 Wib
Presiden Biden desak Iran segera bebaskan aktivis Narges Mohammadi
Minggu, 8 Oktober 2023 6:08 Wib
Aktivis lingkungan Polewali Mandar Sulbar lepasliarkan ratusan anak penyu
Kamis, 17 Agustus 2023 21:10 Wib
Aktivis 98 mengingatkan Budiman soal tragedi masa lalu
Kamis, 27 Juli 2023 14:26 Wib