Mamuju (Antara Sulsel) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, akan menggencarkan promosi wisata dalam upaya mennggairahkan sektor pariwisata di daerah itu.
"Tentu, kami akan terus mempromosikan berbagai potensi wisata di Kabupaten Mamuju," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Mamuju Sahari Bulan di Mamuju, Senin.
Walaupun belum ada agenda wisata hingga menjelang akhir 2017, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pada setiap kesempatan tetap mempromosikan berbagai sektor wisata di daerah itu.
"Belum ada agenda tetapi pada setiap kesempatan kami terus mempromosikan berbagai potensi pariwisata agar sektor wisata di Kabupaten Mamuju bisa menggeliat," tutur Sahari Bulan.
Beberapa potensi wisata yang ada di Kabupaten Mamuju, di antaranya kawasan wisata bahari Pulau Karampuang dan pantai pasir putih Tanjung Ngalo.
Ia mengatakan Pulau Karampuang memiliki keindahan alam bawah laut yang bisa diandalkan untuk menarik wisatawan.
"Keindahan terumbu karang yang dimiliki Pulau Karampuang tidak kalah dengan daerah lainnya di Indonesia," ujarnya.
Pulau Karampuang, kata dia, telah banyak dikunjungi wisatawan mancanegara. Umumnya, mereka melakukan snorkling dan diving.
Pulau Karampuang yang hanya dapat ditempuh menggunakan perahu motor dari Pelabuhan Pelelangan Ikan Kabupaten Mamuju selama sekitar 30 menit itu, juga memiliki sumur tiga rasa, yakni asin, tawar, dan payau.
"Sumur ini juga disebut sebagai sebagai sumur jodoh," terang Saharie Bulan.
Untuk menuju Pulau Karampuang dari Ibu Kota Kabupaten Mamuju bisa menggunakan perahu motor dengan biaya Rp10 ribu per orang.
Wisata bahari lainnya yang tengah dipromosikan Pemerintah Kabupaten mamuju, salah satunya pantai pasir putih Tanjung Ngalo, yang pada Minggu (5/11) dikunjungi Bupati Mamuju Habsi Wahid.
Selain itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Mamuju juga terus mempromosikan kain tenun Sekomandi yang merupakan tenunan ikat khas daerah itu dengan corak dan bahan kain yang berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia.
"Kain Sekomandi merupakan ikon Kabupaten Mamuju karena memiliki corak tersendiri dan bahan tenunnya juga unik karena menggunakan rempah-rempah, di antaranya akar pohon dan jahe dengan bahan utamanya daun cabai, termasuk cabainya sendiri," kata Sahari Bulan.
Berita Terkait
Kodim 1418/Mamuju menanam lima komoditas pertanian di Desa Bambu
Sabtu, 16 Maret 2024 1:48 Wib
Citylink membuka rute penerbangan di Bandara Mamuju-Sulbar
Jumat, 15 Maret 2024 2:21 Wib
Pemprov Sulbar bangun gerai UMKM di Bandara Tampapadang Mamuju
Senin, 11 Maret 2024 10:36 Wib
Bulog Mamuju jamin stok beras aman hingga lima bulan
Kamis, 7 Maret 2024 16:03 Wib
RSUD Sulbar menggelar penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
Kamis, 7 Maret 2024 6:58 Wib
Polres Mamuju ungkap lima kasus penyalahgunaan narkoba
Kamis, 7 Maret 2024 0:40 Wib
Pemprov Sulbar dukung Citilink buka rute penerbangan Mamuju-Balikpapan
Rabu, 6 Maret 2024 10:42 Wib
DLH Sulbar minta TBA tidak rusak ekosistem laut
Selasa, 5 Maret 2024 5:46 Wib