Luwu Timur (Antara Sulsel) - Cocoa Akademy yang merupakan program pembinaan PT Mars Symbioscience Indonesia hingga kini mengaku telah melahirkan hingga 1.500 petani kakao milenial yang punya kemampuan produksi, pemasaran, dan bisnis.
Trainer Cocoa Academy PT Mars Indonesia, Darwis Buhari di Luwu Timur, Senin, mengatakan para lulusan akademi kemudian dilepas untuk menjalankan ilmunya meski tetap dipantau sejauh mana potensinya kedepan.
"Dari 1.700 petani yang telah mengikuti pelatihan kami di Cocoa Academy, sekitar 1.500 di antaranya berhasil lulus setelah mampu menunjukkan kemampuannya soal kakao sebagai ujian lulus," katanya.
Pada sekolah kakau atau Cocoa Akademy itu, kata dia, pihaknya membagi dalam dua program pendidikan yakni training agronomi dan agrobisnis.
Untuk agronomi sendiri masih tahap pembelajaran untuk proses penanaman mulai dari pemilihan bibit, perawatan, pencegahan dari hama dan sebagainya. Adapun untk agrobisnis tentunya mengajarkan bagaimana untuk bisa menjadi seorang wirausaha yang maju dan sejahtera kedepan.
Adapun jika ingin menjadi peserta tentu harus mendapatkan ijin dari instansi atau utusan dari Cocoa Development Center (CDC) yang berada disejumlah desa atau bisa juga disebut kelompok tadi yang diakui PT Mars.
"Jadi untuk biaya pelatihan kita tidak pungut biaya. Kami juga menyediakan penginapan selama penginapan sebulan penuh namun untuk konsumsi dan transportasi tentu menjadi tanggungan dari yang mengutus," sebutnya.
Selain suami sebagia petani, pihaknya juga merangkul istri para petani untuk bisa turut berkontribusi dan mendukung kerja suainya untuk bisa menjadi petani yang sukses. Adapun peran istri lebih difokuskan sebagai seorang bendahara atau pengatur keuangan dan mencatat biaya pemasukan dan pengeluaran.
Pendamping Petani PT Mars, Amiruddin, mengatakan pihaknya memang telah memberikan dukungan kepada para petani kakao dalam pengembangan kakao yang berkesinambungan selama bertahun-tahun, termasuk investasi dana dan sumber daya.
"Kita saat ini fokus menggarap lima kabupaten dari tiga provinsi di Sulawesi. Untuk Sulsel itu terdiri dari Kabupaten Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur. Sedangkan Provinsi Sulawesi Tenggara (Kolaka) dan Sulawesi Tengah (daerah Kasimbar).
Berita Terkait
Petani kakao di Luwu Timur berharap harga kakao membaik
Sabtu, 6 Agustus 2022 9:34 Wib
Mars Fokus Bina Petani Kakao Tiga Provinsi
Senin, 20 November 2017 10:10 Wib
"Cocoa Doctor" Mars Tingkatkan Produksi Cokelat Berton-ton
Minggu, 19 November 2017 20:50 Wib
Scientists Recommend Two Cocoa Clones From Masamba, South Sulawesi
Rabu, 25 Februari 2015 12:34 Wib
Indonesia Set To Become World`s Largest Cocoa Producer
Rabu, 24 Desember 2014 8:05 Wib
AIKI Enthusiastic With Plan To Resume Cocoa National Movement
Kamis, 6 November 2014 8:40 Wib
West Sulawesi Hopes To Have Cocoa Processing Factory
Rabu, 5 November 2014 9:40 Wib
BT Cocoa Bantu Petani Kakao Mamuju
Selasa, 16 September 2014 20:07 Wib