Makassar (Antara Sulsel) - Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional Sulawesi Maluku Papua (Sulampua) Indiarto Budiwitono mengatakan penerbitan obligasi daerah Provisi Sulawesi Selatan tengah menunggu hasil pemeringkatan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
"PT Pefindo tengah melakukan pemeringkatan, Desember akan keluar hasilnya, setelah itu baru ke tahapan selanjutnya," kata Indiarto di Makassar, Selasa.
PT Pefindo, kata dia, melakukan pemeringkatan berdasarkan data-data keuangan yang diolah lebih lanjut, termasuk dengan mempertimbangkan capaian penilaian Laporan Keuangan Pemprov Sulsel yang meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tujuh kali berturut-turut dari BPK RI.
"Itu (WTP) positif, apa lagi pertumbuhan ekonomi Sulsel selalu di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional," ucapnya.
Setelah hasil pemeringkatan diperoleh, kata dia, pihaknya akan kembali melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait, untuk mempersiapkan pengajuan penerbitan obligasi daerah.
"Kami berharap Pemprov Sulsel dapat menjadi contoh bagi pemerintah daerah lain bahwa terdapat alternatif pembiayaan lain melalui pasar modal," jelasnya.
Nantinya jika obligasi tersebut dapat terbit, lanjutnya, salah satu proyek yang akan diusulkan pembiayaannya adalah pembangunan RS Labuang Baji menjadi pusat rujukan dan RS bertaraf internasional.
"Ini usulan dari gubernur sendiri, jadi harapannya kalau masyarakat ingin berobat tidak usah jauh-jauh ke Singapura, cukup ke Makassar," pungkasnya.
Sebagai informasi, PT Pefindo adalah perusahaan yang menyediakan suatu peringkat atas risiko kredit yang objektif, independen, serta dapat dipertanggung jawabkan atas penerbitan surat hutang yang diperdagangkan kepada masyarakat luas.