Makassar (Antara Sulsel) - Pemerintah Kota Makassar menjajaki kerja sama dengan pihak perusahaan transportasi asal Swedia khususnya pada bidang transportasi publik untuk mengatasi kemacetan di Makassar.
"Kami menerima kunjungan dari pihak Kedutaan Besar Swedia bersama pengusaha transportasi publik dari negara itu. Banyak hal menarik dan kita masih melakukan penjajakan itu," ujar Kepala Dinas Perhubungan Makassar Mario Said di Makassar, Kamis.
Mario yang mewakili Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto saat menerima rombongan Kedutaan Besar Swedia itu di rumah jabatan wali kota tersebut mengatakan masih akan mengkoordinasikan hasil pertemuan itu dengan kepala daerahnya.
Mario menyatakan pihaknya memiliki satu kesamaan dengan pihak Swedia itu dalam hal penanganan transportasi, apalagi kondisi lalu lintas di Kota Makassar dinilai sudah cukup padat karena terus tumbuh penjualan kendaraan baru.
Dalam pertemuan itu pihak Kedutaan Besar Swedia bersama pengusaha penyedia transportasi publik itu masih ingin mempelajari Kota Makassar dari segi infrastruktur hingga skema lalu lintas.
"Mereka (pihak Swedia) masih ingin melakukan studi kelayakan mengenai infrastruktur dan skema lalu lintas, meskipun kami sudah memaparkan tentang tantangan dan kendala yang dihadapi dalam mengembangkan transportasi publik perkotaan itu," katanya.
Di hadapan rombongan Kedutaan Swedia itu, Mario juga menyebutkan salah satu penyebab kemacetan yakni tingginya volume kendaraan pribadi dan kurangnya transportasi publik.
"Kurangnya transportasi publik menyebabkan persoalan seperti macet. Makanya penambahan penyediaan transpotasi publik diperlukan untuk meretas pola pikir masyarakat agar beralih ke transportasi publik," kata mantan Kepala Bagian Ekonomi Pembangunan Makassar itu.
Menurut dia, pemerintah, baik provinsi maupun kota telah berupaya melakukan berbagai upaya untuk meretas persoalan ini seperti pelebaran jalan dan pembangunan jalan tol layang di Jalan AP Pettarani yang saat ini telah memasuki tahap persiapan.
"Pihak Swedia ingin membantu dalam keberlanjutan transportasi publik perkotaan di Makassar. Kita masih saling mempelajari karena akan disesuaikan dengan regulasi yang berlaku dan kebutuhan Pemerintah Kota Makassar," ungkapnya.
Berita Terkait
Gerindra dan Nasdem bahas koalisi Pilkada 2024 di Sulsel
Kamis, 18 April 2024 23:37 Wib
Pergerakan pesawat di Bandara Hasanuddin Makassar capai 3.195 pesawat
Kamis, 18 April 2024 21:10 Wib
Kemenkumham Sulsel gelar donor darah pada peringatan HBP ke-60
Kamis, 18 April 2024 20:29 Wib
Pj Gubernur Sulsel motivasi mahasiswa berwirausaha ciptakan pekerjaan
Kamis, 18 April 2024 15:24 Wib
Polisi menggelar rekonstruksi pembunuhan jasad ditimbun di Makassar
Kamis, 18 April 2024 14:41 Wib
Pj Sekda Sulsel harap PSBM beri manfaat bagi masyarakat
Kamis, 18 April 2024 14:01 Wib
KPU Makassar melansir syarat Pilkada calon perseorangan 67.402 e-KTP
Kamis, 18 April 2024 13:36 Wib
PIP Makassar melahirkan pelaut andal melalui Sepencatar jalur mandiri
Kamis, 18 April 2024 13:28 Wib