Mamuju (Antara) Sulsel) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, memmetakan potensi bencana di daerah itu.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Mamuju H. Y Gustamin, Kamis, mengatakan, tiga potensi bencana yang rawan terjadi di Kabupaten Mamuju yakni abrasi, banjir, dan longsor.
BPBD Mamuju lanjut Bustamin, terus berupaya memberikan pelatihan kepada masyarakat khususnya di kawasan rawan bencana untuk meminimalisir dampak jika terjadi bencana.
BPBD Mamuju juga tambah dia, terus berupaya membangun sinergi dengan semua pihak, khususnya masyarakat dalam rangka penanggulangann bencana di daerah itu.
"Kami berkomitmen bagaimana lembaga ini (BPBD) bisa didukung oleh semua elemen termasuk masyaraka dalam rangka penanggulangan bencana di Kabupaten Mamuju," kata mantan Kepala Kesbangpol Kabupaten Mamuju itu.
BPBD Mamuju kata dia, selalu siaga dalam menghadapi kondisi, baik kndisi rawan maupun tidak rawan.
"Prinsipnya tidak boleh lengah menghadapi kondisi yang ada. Kami telah memberikan berbagai pelatihan dan pemahaman kepada masyarakat bagaimana dan apa yang seharusnya dilakukan ketika terjadi bencana," terang Gusmtmin.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Mamuju Andi Iwan Sumantri menyatakan, dari 103 desa dan delapan kelurahan di daerah itu, baru dua desa yang sudah dibentuk desa tangguh bencana (Destana).
"Di Kabupaten Mamuju, sudah dua desa yang terbentuk desa tangguh bencana yakni di Desa Pokkang dan Desa Bunde. Pembentukan desa tangguh bencana di dua desa itu dilakukan pada 2015 dan tahun ini adalah pengembangannya. Jadi, semisal kelompok kerjanya belum ada maka kami bentuk pokja begitu pun jika belum ada seksi-seksinya," ujar Andi Iwan Sumantri.
BPBD Mamuju kata dia, telah memetakan sejumlah titik rawan bencana dan pada kawasan itu masyarakat sudah dibekali pemahaman tentang cara menghadapi jika bencana terjadi.
"Kami telah memberikan pemahaman dan pelatihan tentang bagaimana bersikap jika bencana terjadi sehingga masyarakat tidak perlu menunggu BPBD atau tim SAR tetapi mereka sudah mengetahui langkah apa yang harus dilakukan, sebelum pertolongan datang. Pelatihan diberikan agar masyarakat tidak langsung panik jika menghadapi bencana," ucapnya.
"Pelatihan terhadap kemungkinan terjadi bencana, secara rutin kami berikan kepada masyarakat, khususnya di kawasan yang rawan terjadi bencana," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan lalui BPBD Mamuju Andi Iwan Sumantri.
Melalui pelatihan itu masyarakat kata Andi Iwan Sumantri dapat mengambil sikap jika sudah terjadi bencana.
"Jadi, masyarakat harus selalu siap sebab kapan saja bisa terjadi bencana. Inilah yang kami lakukan di sejumlah desa yang rawan mengalami bencana," ujarnya.
Berita Terkait
Polres Mamuju: Jaga toleransi masyarakat dalam bulan Suci Ramadhan 1445 H
Rabu, 27 Maret 2024 1:47 Wib
Korem Tatag terus tanamkan sikap persatuan dan kesatuan pada prajurit
Selasa, 26 Maret 2024 1:57 Wib
Balai POM Mamuju menggencarkan pemeriksaan sarana distribusi pangan
Sabtu, 23 Maret 2024 1:59 Wib
Dinkes Mamuju siagakan 23 puskesmas saat cuti bersama Idul Fitri 1445 H
Kamis, 21 Maret 2024 14:36 Wib
Kodim 1418/Mamuju menanam lima komoditas pertanian di Desa Bambu
Sabtu, 16 Maret 2024 1:48 Wib
Citylink membuka rute penerbangan di Bandara Mamuju-Sulbar
Jumat, 15 Maret 2024 2:21 Wib
Pemprov Sulbar bangun gerai UMKM di Bandara Tampapadang Mamuju
Senin, 11 Maret 2024 10:36 Wib
Bulog Mamuju jamin stok beras aman hingga lima bulan
Kamis, 7 Maret 2024 16:03 Wib