Mamuju (Antaranews Sulsel) - Wakil Bupati Mamuju Provinsi Sulawesi Barat Irwan SP Pababari mengajak masyarakat di daerah itu untuk berkomitmen memberantas "zombie" atau mayat hidup akibat penyalahgunaan narkoba.
Penegasan itu disampaikan Irwan pada kegiatan Komunitas, Informasi dan Edukasi (KIE) Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) kepada kelompok masyarakat yang digelar oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Barat di ruang pola lantai III Kantor Bupati Mamuju, Kamis.
"Karena narkobalah segala bentuk kejahatan bisa terjadi. Bayangkan saja harga barang haram tersebut bisa mencapai Rp2 juta tiap gramnya. Dengan kondisi seperti itu pastilah para pemuda /pemudi bangsa ini rela menjual diri melakukan apa saja karena narkoba dan masa depannya sudah pasti terputus. Jika itu terjadi mereka tidak akan bisa berfikir tentang masa depannya," terang Irwan.
Menurutnya, untuk menekan angka penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang yang telah dikategorikan "extraordinary crime" atau sebagai kejahatan luar biasa tidak akan efektif jika hanya difokuskan pada langkah penindakan.
Karena tambahnya, jika hanya dengan menindak tegas para pelaku kejahatan tidak akan memutus mata rantai penyalahgunaan narkoba.
Menurutnya, selama pola pikir masyarakat belum bisa terpola agar secara sadar menjadi benteng terhadap peredaran barang haram tersebut, maka pelaku kejahatannya akan tetap merajalela atau gugur satu tumbuh seribu.
"Karenanya, telah sangat tepat saat ini BNN berupaya membangun sistem Komunikasi Informasi dan Edukasi kepada masyarakat. Saya melihat upaya ini sebagai salah satu langkah bijak untuk mencegah semakin maraknya peredaran narkoba melalui pendekatan persuasif, sehingga masyarakat akan memahami bahaya dan kerugian yang akan dirasakan jika mengkonsumsi, terlebih lagi mengedarkan segala jenis narkoba," jelasnya.
"Jika pemahaman ini telah dapat ditularkan ke seluruh masyarakat tentu akan semakin mempersempit ruang gerak penyalahgunaan narkoba karena pasar mereka atau sasaran mereka telah semakin berkurang," tutur Irwan.
Sementara itu, Kepala BNN Provinsi Sulbar Brigjen Polisi Dedi Sutarya mengatakan, momentum tersebut menjadi langkah awal untuk menyatukan pola niat, pola pikir dan pola tindakan bersama dan saya mengajak semua pihak untuk mengarahkan segala daya upaya untuk mau dan mampu untuk memperkuat komitmen secara bersama-sama memerangi penyalahgunaan narkoba, baik dalam lingkungan keluarga kita sendiri, sekolah/kampus, instansi pemerintah/swasta, maupun masyarakat.
"Saya mengharapkan agar hasil dari kegiatan KIE P4GN kepada kelompok masyarakat ini dapat dijadikan referensi dalam menimba wawasan dan dimanfaatkan secara optimal serta dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan hidup serta kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, beragama, berbangsa dan bernegara yang sehat fisik, mental dan sosial tanpa narkoba," kata Dedi Sutarya.
Berita Terkait
Bareskrim Polri tangkap lima tersangka selundupkan 19 kg sabu dari Malaysia
Selasa, 16 April 2024 22:04 Wib
Lemkapi apresiasi Bareskrim Polri temukan pabrik narkoba jaringan Fredy Pratama
Sabtu, 6 April 2024 18:56 Wib
Polrestabes Makassar ungkap kasus peredaran narkotika jenis baru
Jumat, 5 April 2024 1:52 Wib
Unismuh dan BNNP Sulsel wujudkan kampus bebas narkoba
Rabu, 27 Maret 2024 14:37 Wib
Bupati Luwu Timur sampaikan pendapat akhir Ranperda pencegahan narkoba
Selasa, 26 Maret 2024 21:06 Wib
PKK Sulsel dan BNN berkolaborasi dalam mencegah peredaran narkoba
Sabtu, 16 Maret 2024 12:47 Wib
Polda Sulbar menangkap tiga pelaku penyalahgunaan narkoba
Kamis, 7 Maret 2024 17:02 Wib
Dispora sosialisasikan bahaya narkoba ke kalangan remaja di Sulbar
Kamis, 7 Maret 2024 11:09 Wib