Mamuju (Antaranews Sulsel) - Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdard mengungkapkan sebanyak 124 desa dari sekitar 575 desa di provinsi itu terindikasi rentan rawan pangan akibat bertambahnya jumlah penduduk.
Gubernur Sulbar Ali Baal Masdard di Mamuju, Minggu, mengatakan berdasarkan hasil pemetaan daerah rawan pangan yang dilaksanakan pada tahun 2017 oleh pemerintah, menunjukkan banyaknya desa yang menghadapi rawan pangan.
Menurutnya, dari 575 desa yang ada di Sulbar, terdapat 124 desa atau 18,12 persen yang terindikasi sangat rentan rawan pangan.
Oleh karena itu sinergi berbagai program aksi pangan dan gizi menuju kemandirian pangan daerah, terus dilaksanakan pemerintah.
"Berdasarkan Pasal 9 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan dinyatakan bahwa perencanaan pangan dilakukan untuk merancang penyelenggaraan pangan ke arah kedaulatan pangan, kemandirian pangan dan ketahanan pangan, pada Pasal 8 ayat 2 bahwa perencanaan tersebut dilaksanakan oleh pemerintah dan/atau pemerintah daerah dengan melibatkan masyarakat," katanya.
Ia mengatakan pangan merupakan kebutuhan yang mendasar bagi manusia sehingga untutan pemenuhan pangan merupakan pemenuhan hak asasi setiap individu.
"Untuk mewujudkan ketahanan pangan, kita dihadapkan pada terus bertambahnya jumlah penduduk, yang berarti memerlukan penambahan pangan untuk dikomsumsi, di sisi lain masih banyak masalah yang dihadapi petani untuk meningkatkan produksinya seperti terbatasnya luas lahan yang dikelola, rendahnya produktivitas karena rendahnya penerapan teknologi, kelangkaan pupuk, perubahan iklim yang ekstrem," katanya.
Ia mengatakan kebijakan dan langkah-langkah untuk mengatasi masalah tersebut yakni, memantapkan ketersediaan pangan untuk menuju kemandirian pangan, secara konsisten berupaya untuk mengurangi jumlah penduduk miskin dan pengangguran, memberikan dorongan kepada masyarakat untuk melakukan diversifikasi makanan dengan mengurangi ketergantungan terhadap bahan pangan tertentu seperti beras dan bahan pangan impor dilaksanakan pemerintah.
"Di samping itu mengembangkan system kewaspadaan pangan dan gizi sebagai langkah untuk melakukan deteksi dini tentang kemungkinan terjadinya rawan pangan dan gizi, serta melakukan intervensi terhadap adanya kasus-kasus gizi buruk dan kurang gizi," katanya.
Berita Terkait
Penjabat Gubernur Sulbar melanjutkan capaian pembangunan era Ali Baal
Kamis, 19 Mei 2022 14:18 Wib
Gubernur Sulbar ajak generasi muda mencintai olahraga
Senin, 9 Mei 2022 1:08 Wib
Gubernur Sulbar pamit jelang berakhirnya masa jabatannya
Jumat, 6 Mei 2022 3:00 Wib
Pemprov Sulbar salurkan dana hibah lembaga keagamaan sebesar Rp19,6 miliar
Jumat, 29 April 2022 11:08 Wib
Sulawesi Barat ekspor 25 ton sapu lidi ke India
Jumat, 22 April 2022 20:10 Wib
Pemprov Sulbar tingkatkan harkat dan martabat penyandang masalah sosial
Selasa, 19 April 2022 14:31 Wib
Gubernur dorong SDM Sulbar miliki daya saing tinggi di bidang industri
Selasa, 12 April 2022 17:23 Wib
Gubernur harap pembangunan Sulbar konsisten pada dokumen RPD 2023-2026
Selasa, 12 April 2022 14:09 Wib