Sulsel provinsi pertama miliki galeri kependudukan
Makassar (Antaranews Sulselj) - Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi provinsi pertama di Indonesia yang memiliki fasilitas Galeri Kependudukan yang mengintegrasikan data kependudukan dengan informasi geospasial menggunakan "geographic information system" (GIS).
"Kalau untuk provinsi se-Indonesia, ini yang pertama, kami punya yang seperti ini di Jakarta (Kementerian Dalam Negeri), saya salut juga karena galeri ini inisiatif gubernur, bagus juga kalau semua provinsi punya," kata Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK) Heru Tjahyono yang ditemui usai peresmian fasilitas tersebut oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Jumat.
Heru mengatakan dengan galeri ini dapat diketahui bagaimana aktivitas data kependudukan, karena dalam galeri ini tidak hanya data KTP saja, tetapi di dalamnya ada GIS.
"Jadi kalau kita klik suatu desa misalnya, akan muncul berapa jumlah penduduknya, berapa laki-laki, berapa perempuan, tingkat pendidikannya seperti apa," ujarnya.
Selain data kependudukan, kata dia, fasilitas ini juga dapat memberikan data-data lain, seperti berapa jumlah warga yang telah mengurus BPJS, warga yang sedang mengurus SIM, atau bahkan mengambil kredit di bank atau lembaga pembiayaan.
"Saat ini sudah ada 972 lembaga, kementerian dan swasta yang telah menggunakan data berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK)," jelasnya.
Ia menambahkan, data ini bersifat rahasia dan hanya bisa diakses oleh lembaga tertentu dengan mekanisme izin tertentu.
Sementara Kepala Dinas Catatan Sipil Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sulsel Sukarniaty Kondolele mengatakan Galeri Kependudukan segala data yang berkaitan dengan administrasi kependudukan bisa diakses melalui galeri ini.
Tetapi, lanjutnya, karena Pemprov Sulsel tidak berwenang melakukan pelayanan, galeri ini akan membantu memonitor pelayanan yang dilakukan Disdukcapil di seluruh kabupaten/kota.
"Di samping itu, juga menjadi penyedia data bagi lembaga pengguna yang menggunakan data kependudukan sebagai basis data," tambahnya.
Karena itu, kata dia, pihaknya akan bekerja sama dengan delapan Organisasi Perangkat Daerah, diantaranya Dinas Komunikasi dan Informasi, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Badan Pendapatan Daerah, Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Sosial, dan Bank Sulselbar.
"Data kependudukan ini penting untuk pelayanan publik, perencanaan pembangunan, dan pengalokasian anggaran," jelasnya.
Peresmian Galeri Kependudukan ini juga dirangkaikan dengan peluncuran Gerakan Indonesia Sadar Adminduk, yang secara resmi dilakukan oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.
"Kalau untuk provinsi se-Indonesia, ini yang pertama, kami punya yang seperti ini di Jakarta (Kementerian Dalam Negeri), saya salut juga karena galeri ini inisiatif gubernur, bagus juga kalau semua provinsi punya," kata Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK) Heru Tjahyono yang ditemui usai peresmian fasilitas tersebut oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Jumat.
Heru mengatakan dengan galeri ini dapat diketahui bagaimana aktivitas data kependudukan, karena dalam galeri ini tidak hanya data KTP saja, tetapi di dalamnya ada GIS.
"Jadi kalau kita klik suatu desa misalnya, akan muncul berapa jumlah penduduknya, berapa laki-laki, berapa perempuan, tingkat pendidikannya seperti apa," ujarnya.
Selain data kependudukan, kata dia, fasilitas ini juga dapat memberikan data-data lain, seperti berapa jumlah warga yang telah mengurus BPJS, warga yang sedang mengurus SIM, atau bahkan mengambil kredit di bank atau lembaga pembiayaan.
"Saat ini sudah ada 972 lembaga, kementerian dan swasta yang telah menggunakan data berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK)," jelasnya.
Ia menambahkan, data ini bersifat rahasia dan hanya bisa diakses oleh lembaga tertentu dengan mekanisme izin tertentu.
Sementara Kepala Dinas Catatan Sipil Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sulsel Sukarniaty Kondolele mengatakan Galeri Kependudukan segala data yang berkaitan dengan administrasi kependudukan bisa diakses melalui galeri ini.
Tetapi, lanjutnya, karena Pemprov Sulsel tidak berwenang melakukan pelayanan, galeri ini akan membantu memonitor pelayanan yang dilakukan Disdukcapil di seluruh kabupaten/kota.
"Di samping itu, juga menjadi penyedia data bagi lembaga pengguna yang menggunakan data kependudukan sebagai basis data," tambahnya.
Karena itu, kata dia, pihaknya akan bekerja sama dengan delapan Organisasi Perangkat Daerah, diantaranya Dinas Komunikasi dan Informasi, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Badan Pendapatan Daerah, Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Sosial, dan Bank Sulselbar.
"Data kependudukan ini penting untuk pelayanan publik, perencanaan pembangunan, dan pengalokasian anggaran," jelasnya.
Peresmian Galeri Kependudukan ini juga dirangkaikan dengan peluncuran Gerakan Indonesia Sadar Adminduk, yang secara resmi dilakukan oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.