Makassar (Antaranews Sulsel) - Pengamat Pertambangan Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Setyawati Yani MT PhD mengatakan Pertamina memang membutuhkan sosok pemimpin yang kreatif dan cerdas untuk mengatasi meningkatnya persoalan di sektor migas.
Setyawati Yani di Makassar, Rabu, mengatakan itu menanggapi keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mencopot Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Elia Massa Manik beberapa waktu lalu.
"Pemerintah (Menteri BUMN) tentunya memiliki alasan tersendiri atas keputusan itu. Namun saya pribadi melihat ini sebagai langkah tegas dari kementerian untuk membawa Pertamina menjadi lebih baik lagi ke depan," katanya.
Terkait sosok dari Elia Massa sendiri, dosen Fakultas Teknik Industri (FTI) UMI Makassar mengakui jika tidak terlalu mengikuti sepak terjang dari mantan dirut Pertamina tersebut.
Namun dari beberapa informasi yang beredar menyebutkan jika yang bersangkutan dinilai kadang mengabil keputusan yang justru dianggap tidak cerdas seperti halnya terkait pengurangan pasokan premium hingga melakukan pembangkangan.
Ia menjelaskan, kebijakan pemerintah yang melakukan pergantian pucuk pimpinan di Pertamina merupakan hal yang positif. Apalagi belakangan banyak masalah yang terjadi termasuk persoalan tumpahan minyak di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.
"Namun bukan berarti ada hubungan langsung tumpahan minyak di Teluk Balikpapan dengan itu (pencopotan) karena itu memang sebuah bencana bagi lingkungan hidup. Intinya Pertamina membutuhkan sosok yang mampu membuat kebijakan strategis untuk kemajuan perusahaan dan negara," katanya.
Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan, ada beberapa alasan jajaran direksi PT Pertamina (Persero) diganti.
Alasan pertama, menurut dia, merupakan rangkaian keseluruhan dari tahapan setelah holding, yang dimaksudkan untuk memperkuat dan mempercepat implementasi holding.
Kedua, alasannya adalah ada pergantian Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina serta jajaran lainnya juga.
Selain itu, terkait dengan pengamatan dan penilaian Dewan Komisaris Pertamina bahwa Pertamina harus segera melakukan kajian dampak dari perubahan biaya dan kenaikan harga yang terakhir.
Kemudian, sekaligus dikaitkan dengan kenaikan harga minyak mentah yang memengaruhi biaya Pertamina.
Berita Terkait
Kualifikasi Piala Dunia 2026 - Pengamat: Rumput SUGBK harus dibenahi
Rabu, 6 Maret 2024 10:12 Wib
Pj Gubernur: Sulsel berpeluang menjadi pemasok utama pangan di IKN
Rabu, 28 Februari 2024 22:18 Wib
Penasehat Utama PIPAS resmikan ruang kerja jemari LPP Sungguminasa
Selasa, 6 Februari 2024 20:58 Wib
Besse Rasida dilantik sebagai Dokter Ahli Utama Pemprov Sulsel
Kamis, 18 Januari 2024 14:32 Wib
Pemprov Sulsel melantik dokter ahli utama untuk layanan kesehatan prima
Rabu, 17 Januari 2024 20:16 Wib
Tekad Bahtiar menjadikan Sulsel produsen utama pisang cavendish
Jumat, 12 Januari 2024 14:04 Wib
Debat Pilpres 2024 - Capres Anies tegaskan Indonesia harus jadi pelaku utama di kancah global
Minggu, 7 Januari 2024 20:08 Wib
KPK panggil Sekretaris Utama Basarnas Max Ruland Boseke terkait kasus dugaan korupsi
Selasa, 19 Desember 2023 17:47 Wib