Makassar (Antaranews Sulsel) - Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan akan mengurangi jumlah kelas jurusan keahlian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang lulusannya dinilai tidak efektif diserap industri.
"Kalau memang daya serap industri semakin menurun bahkan tidak terserap, kami berencana mengurangi (kelas jurusan keahlian)," kata Kepala Bidang Pembinaan SMK Disdik Sulsel M. Ruslim di Makassar, Minggu.
Bahkan, kata dia, jurusan-jurusan tersebut dapat ditutup jika kebutuhan industri terhadap kompetensi keahlian tersebut terus menurun.
Beberapa jurusan yang berdasarkan penelitian sulit diserap industri adalah Jurusan Administrasi Perkantoran, Akuntansi, Otomotif, dan Teknik Komputer Jaringan.
"Itu jurusan-jurusan yang berpotensi menimbulkan pengangguran karena lapangan kerjanya terbatas," ucapnya.
Jumlah lulusan jurusan tersebut, kata dia, terus bertambah sementara daya serap industri justru stagnan.
Pihaknya meminta SMK fokus mengembangkan kelas program keahlian yang bisa langsung bekerja, atau dapat berwirausaha.
"Misalnya Bisnis Manajemen dan Pemasaran, kebutuhannya tinggi," kata dia.
Ia berharap pihak sekolah mampu berubah dan melakukan inovasi di era digital ini.
"Jangan hanya karena kasihan dengan guru, jurusan yang tidak efektif dipertahankan," pungkasnya.
Berita Terkait
Pj Gubernur: Pemprov Sulsel siap berkolaborasi dengan kejaksaan
Jumat, 19 April 2024 9:36 Wib
Pj Gubernur Sulsel mengapresiasi sinergisitas Basarnas tangani bencana
Jumat, 19 April 2024 7:40 Wib
Gerindra dan Nasdem bahas koalisi Pilkada 2024 di Sulsel
Kamis, 18 April 2024 23:37 Wib
KKSS : Pelaksanaan PSBM fokus melihat potensi produk lokal Sulsel
Kamis, 18 April 2024 20:55 Wib
Konsul Filipina temui Pj Gubernur Sulsel memperkuat hubungan bilateral
Kamis, 18 April 2024 20:41 Wib
Kemenkumham Sulsel gelar donor darah pada peringatan HBP ke-60
Kamis, 18 April 2024 20:29 Wib
Pemprov Sulsel fokus pada konversi pangan ke tanaman hortikultura
Kamis, 18 April 2024 15:26 Wib
Pj Gubernur Sulsel motivasi mahasiswa berwirausaha ciptakan pekerjaan
Kamis, 18 April 2024 15:24 Wib