Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Pengprov PASI Jatim Djoko Sudargo mengatakan perlu adanya evaluasi pada tim estafet putra senior meskipun meraih medali emas pada final 4X100 meter dan 4X400 meter pada Kejuaraan Nasional Atletik U-18, U 20 dan Senior 2019 di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat.

"4x400 putra senior Jatim perlu adanya regenerasi, ada yang senior sekali," kata Djoko kepada Antara, Kamis.

Senior yang dimaksud Djoko, yakni Heru Astriyanto yang berusia 32 tahun, dibandingkan dengan tiga pelari lainnya di tim estafet 4X400 meter Geraldo Yehezkie yang masih berusia 20 tahun, Arif Ibrohim berusia 25 tahun dan Slamet Rizki juga berusia 25 tahun.

Meski dikatakan 4X400 memerlukan tenaga dan kecepatan daya tubuh yang kuat, tapi mereka masih bisa menyumbang medali emas dengan mencatatkan waktu 3 menit 17.28 detik.

"Atlet yang muda ini untuk segera memunculkan prestasinya dan regenerasi," katanya.

Baca juga: Nomor estafet tutup perolehan emas bagi Jatim di Kejurnas Atletik

Sementara untuk tim estafet 4X100 senior putra dihuni oleh dua atlet pelatnas Mochamad Bisma Diwa Abina dan Joko Kuncoro Adi, sedangkan M. Rozikin dan Yudi Dwi Nugroho berlatih di Jawa Timur masih mampu menyumbang medali emas dengan catatan waktu 40,02 detik.

"Jika mereka berempat berlatih bersama, tidak menutup kemungkinan akan pecah rekor nasional," katanya.

Dia menjelaskan, keduanya telah lolos PON XX 2020 di Papua. "Alhamdulillah mereka siap ke Papua," ujar Djoko.

Jatim dinobatkan sebagai juara setelah berhasil mengumpulkan 26 emas, 20 perak, dan 19 perunggu dengan total 65 medali.

Posisi kedua ditempati Jawa Barat dengan total perolehan 16 emas, 12 perak, dan 13 perunggu dengan total keseluruhan 41 medali. Sementara posisi ketiga ditempati DKI Jakarta dengan perolehan 15 emas, 7 perak, dan 12 perunggu dengan total 34 medali.

Baca juga: Jatim juara umum Kejurnas Atletik 2019

Pewarta: Mochammad Risyal Hidayat
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019