Jakarta (ANTARA) - Deputi Sekretaris Jenderal untuk Komunitas Sosial Budaya ASEAN Kung Phoak bersama dengan Kuasa Usaha Ad Interim Misi Uni Eropa untuk ASEAN Lucas Cibor meluncurkan "EU-ASEAN Blue Book 2019", sebuah publikasi tahunan tentang capaian kerja sama Uni Eropa dengan ASEAN.

Peluncuran EU-ASEAN Blue Book 2019 itu diselenggarakan bersamaan dengan peringatan kedua Hari Kerja Sama Pembangunan dan Beasiswa ASEAN-Uni Eropa di Sekretariat ASEAN di Jakarta, Kamis.

Kegiatan itu bertujuan untuk memperkenalkan dan meningkatkan pengetahuan tentang hasil kerja sama Uni Eropa dengan ASEAN di bidang pembangunan serta manfaat mobilitas siswa intrakawasan ASEAN dan antarkawasan Uni Eropa dan ASEAN.

"Pada Januari 2019, pertemuan menteri luar negeri Uni Eropa dan ASEAN ke-22 pada prinsipnya menyetujui untuk meningkatkan hubungan Uni Eropa dan ASEAN menjadi Kemitraan Strategis, sesuai rincian dan waktu yang akan ditentukan kemudian," kata Lucas Cibor.

Menurut Lucas, persetujuan antarpara menteri luar negeri tersebut mencerminkan kedalaman dan keluasan hubungan Uni Eropa-ASEAN yang telah berlangsung lebih dari empat dekade.

"Ciri khas kemitraan ini adalah kerja sama yang lebih erat pada bidang yang sama-sama kami nilai penting dan tantangan yang menyertainya, seperti Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, upaya mengatasi perubahan iklim atau pun meningkatkan perdagangan dan konektivitas. Saya yakin hubungan kita akan semakin menguat di tahun-tahun mendatang," ujar dia.

Deputi Sekretaris Jenderal untuk Komunitas Sosial Budaya ASEAN Kung Phoak mengatakan peluncuran EU-ASEAN Blue Book 2019 dan penyelenggaraan Hari Kerja sama Pembangunan dan Beasiswa ASEAN-Uni Eropa telah menegaskan kembali kemitraan yang kuat antara Uni Eropa dan ASEAN.

"Kedua acara ini merangkum kuatnya kemitraan kami, serta luas dan dalamnya kesuksesan bersama kami. Tidak diragukan lagi, keberhasilan ini adalah perwujudan kuat atas apa yang dapat dicapai ketika dua organisasi paling maju dalam integrasi regional di dunia bekerja bersama dalam pembangunan dan bidang pendidikan tinggi," kata dia.

Uni Eropa telah mendedikasikan lebih dari 200 juta euro untuk mendukung integrasi kawasan ASEAN pada periode 2014-2020.

Kerja sama bilateral Uni Eropa dalam pembangunan dengan negara-negara anggota ASEAN sendiri bernilai lebih dari dua juta euro, yang lebih dari setengahnya digunakan untuk mendukung Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam.

Baca juga: Indonesia angkat isu sawit dalam pertemuan ASEAN-UE

Baca juga: Presiden resmikan gedung baru ASEAN

Baca juga: Presiden: "ASEAN Outlook on Pacific" jawab dinamika kawasan


 

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Azizah Fitriyanti
Copyright © ANTARA 2019