"Uji emisi kendaraan harus dilakukan berkala, mengurangi kendaraan pribadi, dan memperbanyak angkutan publik," kata Bambang Soesatyo dalam rilis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, transportasi pribadi dapat dikurangi dengan meningkatkan baik kuantitas maupun kualitas transportasi publik.
Politisi Partai Golkar juga menyerukan agar berbagai ruang terbuka hijau dan kawasan hutan kota kembali ditingkatkan jumlahnya agar menyehatkan ekosistem perkotaan.
Dalam upaya pengurangan polusi, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mendorong operator angkutan umum untuk segera merintis penggunaan bus bertenaga listrik.
Kepala BPTJ Bambang Prihantono menyebutkan adanya operator yang siap meluncurkan pelayanan angkutan bus Transjabodetabek dengan menggunakan unit bus bertenaga listrik.
"Angkutan umum massal dengan menggunakan bus bertenaga listrik akan segera duluncurkan oleh salah satu operator dan saya berharap segera disusul operator lainnya," katanya.
Menurut dia, penggunaan angkutan umum bertenaga listrik merupakan salah satu langkah konkret untuk mewujudkan transportasi massal ramah lingkungan sesuai Perpres Nomor 55 tahun 2018 tentang Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ).
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi menuturkan pihaknya telah menyiapkan rancangan (draft) peraturan menteri turunan dari Perpres tersebut untuk pengujian mobil listrik.
"Jadi untuk pengujian mobil listrik secara umum rancangan regulasinya sudah siap, tinggal menunggu pengundangan dari Perpres ini," katanya.
Baca juga: Pemerintah ingin pindahkan pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum
Baca juga: Kemenhub pertanyakan kebijakan Anies batasi usia kendaraan pribadi
Baca juga: Kemenhub : Indonesia belum batasi usia kendaraan bermotor pribadi
Baca juga: Pengguna kendaraan pribadi jadi penyebab polusi udara meningkat
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019
