Belajar dari penyelenggaraan acara 'sail-sail' sebelumnya, masyarakat kerap hanya dilibatkan sebagai pekerja
Jakarta (ANTARA) - Pengamat sektor kelautan dan perikanan Abdul Halim mengingatkan masyarakat di Pulau Nias jangan sampai terbebani penyelenggaraan Sail Nias 2019, tetapi harus dapat memperoleh manfaat sebesar-besarnya akibat perhelatan itu.

Abdul Halim di Jakarta, Jumat, menyatakan belajar dari penyelenggaraan acara sail-sail sebelumnya, masyarakat kerap hanya dilibatkan sebagai pekerja.

"Begitu acara selesai, masyarakat menerima beban ganda, baik dari sampah yang tidak terkelola dengan baik maupun manfaat penyelenggaraan sail yang tidak tercapai," katanya yang juga Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan tersebut.

Menurut dia, budaya yang ditampilkan jangan hanya menjadi tontonan tetapi selayaknya harus menjadi tuntutan yang perlu dipastikan manfaatnya bagi masyarakat setempat melalui program pembangunan.

Berbagai jenis infrastruktur mulai dari yang dasar seperti jalan hingga berbagai sarana lainnya yang penting perlu benar-benar dipersiapkan dalam rangka menghadapi Sail Nias yang akan diselenggarakan hingga puncaknya pada September 2019.

"Infrastruktur jalan, listrik, air bersih, hotel, homestay dan venue untuk kegiatan sail mesti sudah siap," kata Ketua Harian Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (Iskindo) Moh Abdi Suhufan kepada ANTARA.

Menurut Abdi, hal tersebut penting mengingat akan banyaknya pengunjung yang bakal menghadiri penyelenggaraan acara tahunan di bidang kemaritiman tersebut.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga telah mengalokasikan anggaran untuk perbaikan atau penanganan jalan rusak di Nias, yang juga bermanfaat dalam mendukung kegiatan Sail Nias 2019.

Sebagai contoh, Kementerian PUPR memiliki alokasi untuk proyek perbaikan ruas jalan berstatus nonnasional di Kabupaten Nias dan Nias Selatan, serta program preservasi jalan batas Gunung Sitoli-Tetehosi-Lahusa-Teluk Dalam dan jalan dalam kota Gunung Sitoli, serta peningkatan struktur jalan Afulu-batas Nias Barat.

Sebelumnya, tokoh muda Nias, Zaman K Mendrofa di Medan mengatakan bahwa Sail Nias 2019 merupakan strategi pariwisata yang tepat mendatangkan banyak wisatawan domestik maupun mancanegara sehingga penyelenggaraan kegiatan tersebut dapat bermanfaat bagi ekonomi lokal.

Meski mengapresiasi terpilihnya Nias sebagai tuan rumah penyelenggara Sail Nias 2019, ia mengingatkan panitia untuk mempersiapkan amenitas berupa sarana pendukung pariwisata seperti hotel atau homestay yang memadai serta tempat kuliner atau tempat makan yang sehat dan berciri khas.

Hal tersebut dinilai penting sebagai upaya untuk membuat nyaman wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang akan mengikuti atau berkunjung pada saat Sail Nias 2019 diselenggarakan.

Terlebih, lanjutnya, penting karena tidak semua kabupaten di Nias memiliki infrastruktur dan akomodasi yang representatif untuk menyelenggarakan kegiatan sebesar itu.

Karena itu, ia meminta Pemerintah Pusat, Pemprov Sumut dan Pemko serta Pemkab di Kepulauan Nias berikut seluruh masyarakat Nias, bersinergi menyukseskan kegiatan tersebut.

Baca juga: Pemerintah perlu tingkatkan sosialisasi terkait Sail Nias 2019
Baca juga: Kemenko Maritim tekankan prosedur evakuasi saat Sail Nias 2019
Baca juga: Pemkab Nias mengajak masyarakat sukseskan Sail Nias 2019

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019