Surabaya (ANTARA) - ​​​​​​Aktris Sha Ine Febriyanti mengaku tidak pernah menonton film-film yang dibintanginya, akan tetapi kebiasaan itu akhirnya ia langgar khusus untuk "Bumi Manusia".

"Ini baru pertama kali nonton film sendiri. Tadi saya enggak ada pilihan karena pakai baju dan sepatu kayak gini jadi enggak bisa lari," kata Ine setelah gala premier "Bumi Manusia" di Surabaya, Sabtu dini hari.

Ia pun mengungkapkan alasan kenapa dirinya tidak mau menyaksikan filmnya sendiri, salah satunya karena merasa tidak nyaman.

"Enggak pernah bisa. Enggak tahu, saya mules aja lihat film sendiri, badan ini kayak enggak nyaman," ujarnya.

Ketika akhirnya menyaksikan aktingnya dalam "Bumi Manusia", Ine berusaha melihat orang lain bukan dirinya.

"Saya bukan melihat diri saya yang nyata. Tapi tadi saya akhirnya mau karena ini film bagus, dibuat serius, gambar bagus dan aku terhibur saja, enggak merasa ih, ih, ih," ujar istri dari Yudi Datau itu.

Baca juga: Giorgino Abraham mengaku kurang maksimal berperan antagonis

Sementara itu, untuk mendalami karakternya, Ine mengaku berusaha masuk ke dalam tokoh yang akan dimainkan agar mendapatkan emosinya.

"Saya berusaha masuk karakter aja tadi. Kalau udah masuk karakter kan enggak dibikin-bikin lagi. Dia bermain berdasarkan kebutuhan karakter itu. Kalau dia pedih, ya pedih. Caranya ya harus rendah diri, rendah hati," katanya.

Dalam film "Bumi Manusia", Ine berperan sebagai Nyai Ontosoroh. Dia mengaku sangat senang karena karakter tersebut sudah diimpikannya sejak berusia 19 tahun.

"Peran ini diinginkan semua aktris di Indonesia, semua pengin jadi dia. Akhirnya terpilih ya alhamdulilah jodohnya, enggak bisa saya sia-siain makanya saya berupaya sungguh-sungguh memerankan."

"Seharusnya di umur segitu pengin jadi Annelies tapi enggak tahu kenapa Nyai Ontosoroh kuat sekali di bukunya. Dia dibuat sangat cantik, kuat, berpengaruh, luar biasa. Semua orang pasti jatuh cinta sama dia," jelas Ine.

"Bumi Manusia" mulai tayang di bioskop pada 15 Agustus 2019.

Baca juga: Pertama kalinya Hanung Bramantyo dapat standing ovation
 

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019