Srinagar (ANTARA) - Pihak berwenang di kota utama Kashmir, India memperketat keamanan menjelang shalat Jumat, setelah separatis menyerukan unjuk rasa ke kantor perwakilan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) sementara jalan-jalan penuh dengan personel paramiliter dan beberapa ruas jalan diblokir dengan pos pemeriksaan.

Poster-poster yang muncul pada pekan ini di Srinagar, kota utama di wilayah yang mayoritas dihuni kaum Muslim, menyerukan arak-arakan ke kantor Kelompok Pengamat Militer untuk India dan Pakistan (UNMOGIP), guna memprotes pencabutan otonomi khusus di Jammu dan Kashmir di India.

Seruan oleh kelompok penyempal yang meminta pemisahan Kashmir dari India adalah yang pertama sejak keputusan pada 5 Agustus, yang membuat pembatasan komunikasi dan perjalanan di Kashmir yang sebagian besar masih berlaku. Beberapa telepon rumah dipulihkan minggu lalu.

UNMOGIP didirikan pada 1949 setelah perang pertama antara India dan Pakistan atas Kashmir, wilayah Himalaya yang diklaim kedua negara secara penuh bukan sebagian kekuasaan. Kelompok ini memantau pelanggaran gencatan senjata di sepanjang perbatasan antara kedua negara.

Presiden AS Donald Trump berencana untuk membahas masalah Kashmir ketika ia bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi di sela-sela pertemuan G7 di Prancis akhir pekan ini, seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan pada Kamis.

Trump, yang telah menawarkan untuk menengahi antara India dan Pakistan, akan menekan Modi tentang cara yang direncanakannya untuk meredakan ketegangan regional setelah penarikan otonomi Kashmir, dan menekankan perlunya dialog, kata pejabat itu.

Toko-toko tutup

Unjuk rasa merebak di beberapa bagian Srinagar selama dua minggu terakhir, beberapa di antaranya diikuti oleh ratusan orang. Setidaknya 152 orang telah terluka oleh gas air mata dan peluru sejak pasukan keamanan meluncurkan tindakan keras, menurut data dari dua rumah sakit utama wilayah Himalaya.

Pada hari Jumat, beberapa lusin personel paramiliter mengoperasikan setidaknya dua penghalang di jalan utama menuju kantor UNMOGIP di Srinagar dan gerakan masyarakat di sekitarnya diblokir.

Untuk masuk ke kawasan kota tua, yang telah lama menjadi pusat unjuk rasa, sangat dibatasi, karena polisi memblokir jalan - jalan dengan kawat berduri.

Petak besar Srinagar tetap sepi dengan toko-toko tutup kecuali untuk beberapa toko perlengkapan dengan daun jendela tertutup separo.

Mobil polisi berpatroli di beberapa wilayah mengumumkan jam malam dan meminta orang untuk tinggal di dalam rumah.

Di Danau Dal, tempat rumah perahu berderet-deret, yang biasanya penuh sesak dengan turis sepanjang tahun ini, mengapung tertutup dan kosong, ketika polisi berpatroli dengan kapal di atas perairan yang tenang seperti cermin.

Sumber: Reuters

Baca juga: India berlakukan lagi pembatasan gerakan di bagian-bagian Srinagar
Baca juga: Ribuan warga di Inggris gelar aksi protes di depan Komisi Tinggi India
Baca juga: India berencana berikan kelonggaran di Kashmir

Penerjemah: Maria D Andriana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019