Seperti namanya, tim ini melakukan hal tersebut tanpa memadamkan aliran listrik atau masih dalam keadaan bertegangan
Jayapura (ANTARA) - PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Jayapura meresmikan mobil tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) sentuh langsung guna meningkatkan pelayanan secara maksimal.

Salmon Kareth Manager PLN UP3 Jayapura, di Jayapura, Jumat, mengatakan tim PDKB
merupakan tim khusus PT PLN (Persero) yang terlatih melakukan pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian isolator, konduktor maupun komponen lainnya pada jaringan listrik.

"Seperti namanya, tim ini melakukan hal tersebut tanpa memadamkan aliran listrik atau masih dalam keadaan bertegangan," katanya.

Menurut Salmon, dalam peluncuran mobil PDKB juga dilaksanakan simulasi penggunaannya dengan uji peralatan dan kesiapan sesuai dengan ketentuan Standar Perusahaan Listrik Negara (SPLN) yang berlaku, hal ini dimaksudkan dalam setiap pekerjaannya selalu didukung peralatan yang memenuhi standar keselamatan.

"Kini kami telah mempunyai mobil PDKB sentuh langsung sebanyak satu unit dengan tim yang siap berkerja tanpa padam di mana meskipun petugas yang memegang jaringan listrik bertegangan 20 kilo Volt (KV) masih akan tetap aman," ujarnya.

Dia menjelaskan dengan adanya tingkat risiko yang sangat tinggi, tim PDKB juga berkomitmen untuk selalu patuh pada Instruksi Kerja (IK) dan berkomitmen Zero Accident dalam setiap pekerjaan.

Sementara itu, John Yarangga Senior Manager SDM dan Umum PT PLN UIWP2B mengatakan hadirnya tim PDKB merupakan bukti keseriusan pihaknya dalam menjaga kontinuitas dan mutu pelayanan listrik karena suplai energi listrik ke pelanggan tidak dihentikan saat dilakukan pemeliharaan, hal ini tentunya sejalan dengan semangat PLN menuju perusahaan kelas dunia.

"Harapan ke depan adalah selain pelayanan melalui tim PDKB, seluruh insan PLN dapat bersama-sama berkerja dengan integritas dan keunggulan untuk menjawab tantangan perusahaan," katanya.

Baca juga: Gara-gara kadal, gardu PLN Jayapura korslet

Baca juga: PLN Jayapura rugi Rp10 miliar akibat pencurian

​​​​​​

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019