Manokwari (ANTARA) - Sebanyak 13 satuan setingkat kompi (SSK) dari sejumlah Polda masih diperbantukan di wilayah Papua Barat meski kondisi keamanan dinilai sudah kondusif.

Kapolda Papua Barat Brigjen Polisi Herry Rudolf Nahak di Manokwari, Jumat, mengatakan sejak sehari setelah kericuhan terjadi di Manokwari, Polda Papua Barat mendapat kekuatan tambahan sebanyak 6 SSK.

Baca juga: Pelajar di Manokwari sudah masuk sekolah, tetapi belum optimal

Baca juga: Ratusan personel TNI-Polri patroli di Manokwari jaga objek vital


Kemudian 1 SSK di antaranya digeser ke Kabupaten Fakfak karena terdapat aksi sehingga sebanyak 5 SSK dari Polda Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara dan Maluku bersiaga di Manokwari.

Untuk keamanan Fakfak, selain 1 SSK dari Polda Sulawesi Tenggara yang digeser dari Manokwari, juga terdapat tambahan kekuatan 1 SSK dari Polda Kalimantan Timur.

Sementara untuk Kota Sorong, personel yang diperbantukan sebanyak 6 SSK dari Sulawesi Selatan, Bali dan NTB.

"Saya berharap aktivitas berjalan normal seperti sedia kala. Kegiatan sekolah dan ekonomi berjalan normal," ujar Herry Rudolf Nahak.

Baca juga: Warga Malanu Papua Barat membersihkan puing-puing pemalangan jalan

Menurut dia, terdapat aksi unjuk rasa pada Jumat di Sorong, tetapi semua berjalan normal, masyarakat pun membantu membuka ruas jalan yang diblokade dan bersih-bersih.

Sementara aksi damai juga terjadi di Kabupaten Kaimana menolak rasisme yang hingga akhir berjalan lancar.

"Kabupaten lain relatif tidak ada kegiatan sehingga bisa dikatakan secara umum situasi wilayah hukum Polda Papua Barat dalam keadaan baik dan kondusif. Saat ini siaga jaga situasi keaamanan," tutur Kapolda.

Ia mengatakan belum diketahui sampai kapan tambahan kekuatan tersebut bersiaga di wilayah Papua Barat.

Baca juga: Kegiatan ekonomi Manokwari kembali bergeliat

Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019