Basel, Swiss (ANTARA) - Ganda putra peringkat dua dunia asal Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mengaku tak menyangka bisa mengawinkan gelar juara All England dan Kejuaraan Dunia pada tahun 2019.

"Enggak nyangka tahun 2019 ini bisa juara All England dan juara dunia, ini benar-benar luar biasa buat saya," kata Hendra dalam jumpa pers setelah meraih kemenangan pada final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis BWF 2019 di St. Jakobshalle Basel, Swiss, Minggu.

Baca juga: Ahsan/Hendra juara dunia 2019

Senada dengan pasangannya, Ahsan mengaku tidak mengira bisa meraih gelar juara dunia lagi. Terlebih ia juga mengaku tak ada rumus khusus yang dilakukan bersama Hendra atas prestasi mereka tahun ini.

"Ini di luar ekspektasi saya dan Hendra. Mungkin ini berkat kerja keras kami juga," kata Ahsan.

Mereka berharap hasil tersebut menjadi motivasi bagi mereka supaya tidak turun prestasinya di masa mendatang.

Pasangan berjuluk The Daddies itu menundukkan ganda Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi 25-23, 9-21, 21-15 dalam partai final untuk meraih gelar juara dunia ketiga mereka, setelah 2013 dan 2015.

Baca juga: Butet harapkan rekornya disamai Hendra Setiawan

Bahkan bagi Hendra, ini adalah gelar juara dunia keempat setelah pada 2007 ia juga menjadi juara bersama Markis Kido, sekaligus menjadi kado ulang tahunnya yang ke-35.

"Senang, jarang-jarang juga pas Hari H-nya, momennya dapat," kata Hendra mengomentari hal tersebut.

Selain bertepatan dengan hari ulang tahun ke-35 Hendra, The Daddies juga mendedikasikan gelar mereka untuk bangsa Indonesia yang baru saja merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-74.

Mengomentari lawannya, Hendra mengatakan pasangan Jepang yang mereka kalahkan di Indonesia Open 2019 itu mengalami peningkatan permainannya.

"Mainnya lebih rapi, cuma di poin-poin akhir menurun, Tapi intinya ada peningkatan," kata Hendra mengenai Hoki/Kobayashi.

Baca juga: Butet kaget "The Daddies" bisa ke final Kejuaraan Dunia 2019

Baca juga: Sindhu tunggal putri India pertama yang jadi juara dunia

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2019