Kupang (ANTARA) - Kasus pencurian ternak di Kabupaten Sumba Barat, Sumba Barat Daya dan Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur, mulai berkurang setelah sejumlah pelaku utamanya diringkus aparat Kepolisian setempat.

"Kasus pencurian ternak semakin menurun karena aparat Kepolisian semakin gencar melakukan upaya penindakan terhadap sejumlah dalang yang terlibat dalam kasus-kasus pencurian ternak di tiga kabupaten itu," kata Kapolres Sumba Barat, AKBP Michael Irwan Thamsil kepada ANTARA di Kupang, Minggu.

Michael mengatakan hal itu terkait upaya Kepolisian dalam mengatasi kasus-kasus pencurian ternak di tiga kabupaten yang menjadi penghasil ternak di Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.

Baca juga: Polisi amankan oknum ASN terlibat pencurian ternak
Baca juga: Cegah pencurian ternak di Sumba dengan microchip
Baca juga: Warga Tulangbawang minta polisi tangani pencurian ternak


Kepolisian dalam mengatasi kasus pencurian ternak melalui pencegahan dan imbauan kepada pemilik ternak untuk mengandangkan ternak agar tidak menjadi sasaran pencurian.

"Apabila ternak dikandangkan maka pengawasannya lebih mudah daripada dibiarkan di padang penggembalaan dengan pengawasan yang sangat minim oleh pemilik ternak," tegasnya

Selain itu,  Kepolisian juga telah melakukan penindakan terhadap sejumlah pelaku yang menjadi otak dibalik kasus-kasus pencurian ternak. Karena itu kasus pencurian ternak di Kabupaten Sumba Barat, Sumba Tengah dan Sumba Barat Daya mulai berkurang.

"Kami sedang memproses beberapa orang yang menjadi otak dibalik beberapa kasus pencurian ternak di tiga daerah ini," tegasnya.

Para pelaku pencurian biasanya dilakukan secara berkelompok sehingga ternak yang digasak para pelaku jumlahnya cukup besar.

"Para pelaku memiliki jaringan dengan para penjaga ternak di padang penggembalaan. Kami sudah mengungkap beberapa kasus yang ternyata ada keterlibatan para penjaga ternak dalam kasus pencurian ternak ini," katanya. 
 

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019