Kebijakan konversi yang diambil dilakukan dengan transparan dan akuntabel
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyatakan kesiapannya untuk mengkonversi utang PT Tuban Petrochemical Industries (TubanPetro) kepada pemerintah menjadi saham dari kepemilikan 70 persen menjadi 96 persen untuk menghidupkan industri petrokimia nasional.

“Kebijakan konversi yang diambil dilakukan dengan transparan dan akuntabel. Langkah ini bertujuan untuk menyelamatkan piutang serta optimalisasi aset negara,” kata Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata di Jakarta, Kamis.

Menurut Isa, penyelesaian utang melalui konversi dimaksudkan untuk menuntaskan kendala-kendala yang menghambat TubanPetro, terutama dari sisi struktur permodalan dan keuangan.

Direktur Industri Kimia Hulu Kementerian Perindustrian Fridy Juwono menjelaskan, Kementerian Perindustrian optimistis pengembangan TubanPetro akan berkontribusi bagi industri nasional.

“Salah satunya pasokan bahan baku industri petrokimia bagi industri di dalam negeri bakal lebih terjamin,” ujar Fridy.

Oleh karena itu, lanjut Fridy, jika ingin membesarkan kemampuan dari sisi petrokimia, persoalan utang piutang di TubanPetro harus diselesaikan.

Ia menyebut bahwa kebijakan pemerintah yang menyelesaikan utang Multi Years Bond (MYB) TubanPetro Rp3,3 triliun, melalui konversi, sudah tepat, karena akan memberi ruang kepada TubanPetro untuk mengembangkan bisnis.

“Karena itu, langkah pengembangan TubanPetro harus didukung oleh semua pihak,” ungkapnya.

Dengan demikian, pemerintah akan mengambil alih TubanPetro holding yang membawahi tiga perusahaan, yakni PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), Polytama Propindo, dan PT Petro Oxo Nusantara (PON).

Menurut Fridy, kapasitas produksi TPPI yang selama ini hanya difungsikan pengolah BBM, bisa ditingkatkan setelah konversi tersebut.

“Peran TubanPetro sangat besar mendukung industri, sekaligus dalam jangka panjang membantu menekan defisit,” ungkapnya.

Baca juga: Laos perluas kerja sama dengan Petrokimia Gresik
Baca juga: Menperin: Butuh waktu lama pemulihan industri petrokimia
Baca juga: Menperin sebut sejumlah investor asing siap masuk industri petrokimia

 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019