Jakarta (ANTARA) - Amerika Serikat sempat dielu-elukan sebagai kandidat utama juara Piala Dunia FIBA 2019 sebelum turnamen dimulai, namun mereka hanya berakhir sebagai peringkat ketujuh.

Usai disingkirkan dari perempat final oleh Prancis, kemudian menelan kekalahan kedua melawan Serbia, tim besutan Gregg Popovich akhirnya menutup kiprah mereka dengan menang 87-72 atas Polandia dalam laga perebutan tempat ketujuh di Beijing, China, Sabtu.

Baca juga: Popovich berterima kasih kepada pemain yang rela membela Amerika

Kendati menyudahi dengan kemenangan, torehan Amerika di China jadi yang terburuk dalam sejarah penampilan mereka di Piala Dunia FIBA sepanjang masa.

Sebelumnya, hasil terburuk adalah pada 2002 saat mereka jadi peringkat keenam di hadapan publik sendiri.

Sedangkan bagi Polandia, mereka tetap berhak berbangga atas capaian di China, mengingat ini merupakan penampilan kedua mereka di Piala Dunia FIBA sepanjang masa setelah 1967.

Baca juga: Prancis pupus mimpi juara triruntun Amerika, menangi perempat final

Lantaran cuma laga perebutan tempat ketujuh tiga pemain yang sebelumnya selalu jadi kunci permainan Amerika yakni Kemba Walker, Jayson Tatum dan Marcus Smart diberi kesempatan beristirahat serta menghangatkan bangku cadangan sepanjang pertandingan.

Pun demikian, Amerika tetap tampil cukup dominan sepanjang laga dan sukses membukukan kemenangan berkat akurasi tembakan terbuka 50,8 persen serta tripoin 48 persen, angka yang superior dibandingkan masing-masing 39,7 persen dan 25,9 persen milik Polandia.

Donovan Mitchell yang paling lama melantai di kubu Amerika membukukan dwiganda 16 poin dan 10 assist diikuti 14 poin Joe Harris, 13 poin, enam rebound dan enam assist Khris Middleton, 12 poin dan tujuh assist Derrick White serta 10 poin dan enam rebound Harrison Barnes.

Sebaliknya bagi Polandia Mateusz Ponitka mengemas 18 poin dan tujuh rebound, diiringi 17 poin dan lima rebound bagi Adam Waczynski serta 15 poin dan lima rebound A.J. Slaughter.

Baca juga: Spanyol atasi Australia usai dua kali overtime

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019