Dampak dari sebaran asap berikut berpotensi buruk dari segi kesehatan dan berbahaya bagi keselamatan jasa transportasi darat, laut dan udara karena bisa mengurangi jarak pandang (visibility)
Nunukan (ANTARA) - Badan Meteorolog Geofosokan dan Klimatologi (BMKG) menyebutkan kabut asap kiriman yang melanda Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara menyebabkan jarak pandang semakin berkurang. yakni  hanya dua kilometer.

Menurut petugas BMKG Nunukan, Taufik di Nunukan, Sabtu,  sesuai pantauan satelit, sebaran asap yang semakin menebal disertai masih terdeteksi titik api pada sebagian besar wilayah Kalimantan penyebab kabut asap ini.

Kabut asap tersebut hingga negara tetangga Malaysia sejak Kamis (12/9) sore.

Sebaran asap yang terjadi di Kabupaten Nunukan, kata dia, merupakan dampak kiriman dari wilayah lain di mana arah angin dominan dari tenggara barat daya menuju barat laut dan utara timur laut sehingga tampak udara kelihatan berkabut hampir di seluruh wilayah daerah itu.

Ia mengatakan dampak dari sebaran asap berikut berpotensi buruk dari segi kesehatan dan berbahaya bagi keselamatan jasa transportasi darat, laut dan udara karena bisa mengurangi jarak pandang (visibility).

"Hingga saat ini jarak pandang berkisar dua kilometer saja. Untuk itu kami imbau agar masyarakat yang beraktivitas di luar untuk menggunakan masker agar mengurangi risiko yang merugikan kesehatan dari menghirup asap secara langsung," katanya.

Taufik juga meminta jasa transportasi darat, laut dan udara agar selalu waspada dan update informasi terkini perkembangan informasi cuaca untuk keselamatan.

Selain itu dia juga memgajak masyarakat Nunukan untuk menjaga kelestarian lingkungan bersama dengan aparatur pemerintah setempat terhadap pencegahan dan pengendalian karhutla.

Apalagi mengingat saat ini memasuki periode dasarian kedua bulan September Kabupaten Nunukan ada penurunan curah hujan.

Oleh karena adanya potensi peningkatan hotspot dan sebaran asap tersebut, BMKG Nunukan akan terus menginformasikan perkembangan terkini terkait cuaca dan iklim sambil berkordinasi dengan sektor terkait, demikian Taufik.


Baca juga: Nunukan tertutup kabut asap, pelayaran kapal cepat tetap beroperasi

Baca juga: Nunukan tertutup asap kiriman

Baca juga: Deteksi satelit: Nunukan terpapar asap kiriman

Pewarta: Rusman
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019