Kabut asap tebal biasanya muncul pagi hari saat masyarakat mulai beraktivitas, karena itu hidupkan lampu besar
Samarinda (ANTARA) - Kabut asap karhutla (kebakaran hutan dan lahan) terlihat makin tebal atau pekat di Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur dengan jarak pandang pandang berkisar 10 meter, Minggu.

Bahkan, di beberapa titik, seperti di wilayah Tapis dan sekitarnya, jarak pandang hanya berkisar lima meter sehingga berbahaya bagi para pengendara.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Paser AKP Donny Dwijaya Romansa yang dihubungi dari Samarinda, Minggu, mengimbau semua pengendara menyalakan lampu kendaraan dan menyesuaikan dengan baik kecepatan laju kendaraan.

"Karena makin pendek jarak pandang kami imbau pada pengendara agar menghidupkan lampu," kata dia.

Ia menjelaskan dengan menghidupkan lampu kendaraan dapat mengundang perhatian pengendara lain agar berhati-hati sehingga kecelakaan bisa dihindari.

"Kabut asap tebal biasanya muncul pagi hari saat masyarakat mulai beraktivitas, karena itu hidupkan lampu besar," katanya.

Ia mengharapkan saat kondisi kabut asap menggangu jarak pandang, pengendara kendaraan mengurangi kecepatan untuk memberikan rasa aman kepada penguna jalan lainnya.

Pemerintah daerah melalui instansi terkait telah mengeluarkan status darurat asap dan imbauan kepada masyarakat agar menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

Sejumlah instansi maupun komunitas masyarakat sejak beberapa hari terakhir telah menggelar aksi pembagian masker kepada masyarakat di sejumlah tempat.

BPBD dan pihak terkait, seperti Polres Paser dan TNI, Damkar, Manggala Ani, sudah melakukan upaya pencegahan dan imbauan untuk tidak melakukan pembakaran lahan dan hutan.

Upaya pemadaman api di sejumlah tempat pun sudah dilakukan. Namun, karhutla terus terjadi.

Dari segi kesehatan, kondisi itu pmprihatinkan karena kabut asap mengganggu aktivitas warga dan pengendara di jalan.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Paser mengimbau kepada pelajar untuk menggunakan masker selama di sekolah mengingat kabut asap karhutla tersebut.

Melalui Surat Edaran Kepala Disdikbud Paser tertanggal 12 September perihal penggunaan masker oleh pelajar, seluruh kepala sekolah diminta menganjurkan siswanya membawa masker dan menggunakannya di sekolah.

"Sehubungan kondisi yang tidak mendukung kesehatan, diimbau siswa dan guru menggunakan masker selama di sekolah," kata Kepala Disdikbud Paser Murhariyanto.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Paser Amir Faisol meminta masyarakat menjaga pola hidup bersih dan sehat.

Ia juga menjelaskan bahwa penggunaan masker juga untuk menghindari timbulnya penyakit, seperti infeksi saluran pernapasan.

"Salah satunya dengan selalu membawa masker, apalagi saat berkendara dan beraktivitas di luar," kata dia.
 

Pewarta: Arumanto
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019