Pekanbaru (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan Shalat Istisqa untuk memohon turunnya hujan saat kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terlihat pekat menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Selasa.

Sementara itu, berdasarkan data BMKG pada Selasa pagi konsentrat polutan PM10 yang terkandung pada jerebu terpantau pada kategori sangat tidak sehat hingga berbahaya di Kota Pekanbaru. Wilayah Riau masih diselimuti asap cukup pekat yang mempengaruhi jarak pandang.

“Jarak pandang di Pekanbaru mulai membaik yang terkini sekitar 1,2 kilometer. Itu membaik dibandingkan pada pukul tujuh pagi hanya 800 meter,” kata Staf Analisis BMKG Stasiun Pekanbaru, Agus.

Jarak pandang di daerah lainnya masih cukup buruk seperti di Kota Rengat kini 800 meter, Kota Dumai 900 meter dan Kabupaten Pelalawan 600 meter.

Baca juga: Pesawat kepresidenan mendarat di tengah kabut asap karhutla Pekanbaru

Baca juga: 14 posko kesehatan siaga antisipasi dampak kabut asap di Pekanbaru


Presiden Joko Widodo (tengah) mengikuti shalat Istisqa untuk memohon turunnya hujan di Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (17/9/2019). (ANTARA/HO-Humas Pemprov Riau)

Dengan mengenakan kemeja putih dan kopiah hitam, Presiden Jokowi melaksana shalat Istisqa di Masjid Amrullah yang berlokasi di dalam kompleks Lanud Roesmin Nurjadin pada sekitar pukul 09.00 WIB. Rombongan Presiden yang turut mengikuti shalat tersebut diantaranya Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala BNPB Doni Monardo, Gubernur Riau Syamsuar, dan Ketua PWNU Riau.

Presiden terlihat serius mendengarkan ceramah dari khatib DR. HM. Fakhri, MA. Adapun imam shalat Istisqa adalah DR. H. Khairunnas Jamal, M. Ag.

Selesai melakukan rangkaian shalat istisqa, Presiden menyempatkan diri membagikan buku-buku kepada warga di luar masjid. Setelah itu, rombongan Presiden langsung menuju landas pacu untuk naik helikopter menuju lokasi karhutla. Presiden tidak memberikan keterangan kepada wartawan.

Dari data BMKG, pada pukul 06.00 WIB satelit Terra Aqua mendeteksi 498 titik panas yang jadi indikasi karhutla di Sumatera. Daerah paling banyak adalah Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 194 titik, Jambi 174 titik, sedangkan di Riau 60 titik.

Khusus di Riau, dari 60 titik panas tersebut paling banyak di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) dengan 27 titik, dan Pelalawan 11 titik, Kota Dumai delapan titik, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) enam titik, Indragiri Hilir (Inhil) empat titik, Bengkalis dua titik, dan Kuansing serta Kampar masing-masing satu titik panas.

Dari jumlah tersebut, ada 41 yang dikategorikan titik api. Lokasi paling banyak juga di Rohil dan Pelalawan yang masing-masing ada 23 titik dan tujuh titik.*

Baca juga: Kabut asap masih pekat, Disdik Pekanbaru perpanjang libur sekolah

Baca juga: Puskesmas di Riau beroperasi 24 jam siaga asap


Pewarta: FB Anggoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019