Kami menyediakan rumah singgah yang merupakan ruangan sterilisasi dari asap
Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batanghari Jambi memberikan layanan pengobatan gratis bagi masyarakat yang sakit karena terpapar kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.

"Gratis setelah dilakukan diagnosa oleh dokter dan benar akibat dampak kabut asap, jika tidak terdampak kabut asap pengobatannya tidak gratis," kata Kepala Dinas Kesehatan Batanghari dr. Elvie Yennie di Jambi, Kamis.

Ia mengatakan, bagi masyarakat yang terpapar  kabut asap dipersilakan mendatangi fasilitas layanan kesehatan milik pemerintah seperti Puskesmas dan rumah sakit umum daerah.  

Penyakit yang diobati secara gratis, ujar dia, tidak hanya Inspeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), tapi jenis penyakit lain akibat terpapar asap seperti iritasi mata dan kulit akibat dampak dari kabut asap.

Pengobatan dan pemeriksaan kesehatan gratis juga diberikan kepada tim satuan tugas (satgas) pemadam Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) secara berkala, ujarnya.

Setiap dilakukan pemeriksaan petugas diberikan suplemen multivitamin guna menjaga daya tahan tubuh petugas. Karena hampir setiap hari terjadi kebakaran hutan dan lahan di daerah itu, ujarnya.

Sementara itu, selain pengobatan gratis pemerintah daerah itu turut menyediakan rumah singgah, khususnya bagi kelompok rentan terpapar kabut asap, seperti balita, ibu hamil dan lansia.

Baca juga: Asap makin pekat, Batanghari Jambi tambah libur sekolah


Rumah singgah tersebut merupakan ruangan sterilisasi dari asap. Dimana ruangan tersebut dilengkapi dengan nebulizer, oksigen, obat sesak nafas dan obat-obat emergency lainnya.

"Rumah singgah ini dipersiapkan jika sewaktu-waktu kabut asap semakin pekat dan semua puskesmas kita minta untuk menyiapkan rumah singgah tersebut," kata dr. Elvie Yennie. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi Ida Yuliati mengatakan, puskesmas dan rumah sakit umum pemerintah di Kota Jambi turut memberikan pengobatan gratis bagi masyarakat yang terpapar kabut asap.

"Karena kabut asap tersebut dapat berdampak ringan hingga berbahaya. Bisa berbahaya bagi penderita asma dan alergi atau semacamnya," katanya.

Ia mengharapkan masyarakat segera memeriksakan dirinya jika merasa kondisi kesehatan tubuh sudah melemah, terutama bagi penderita asma dan jenis penyakit lainnya yang tidak mampu bertahan karena kabut asap.

Baca juga: Polisi tetapkan 19 tersangka karhutla di Jambi
 

Pewarta: Muhammad Hanapi
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019