Jakarta (ANTARA) - Terlepas dari tekanan peran dagang AS-China, Huawei terus meluncurkan perangkat terbaru, yaitu Mate 30 dan Mate 30 Pro. Dikutip dari GSM Arena, Jumat, dalam acara tersebut Huawei mengungkapkan rencananya hidup tanpa Google.

Huawei Mate 30 Pro
Huawei Mate 30 Pro dibekali kamera Super Sensing 40MP, yang merupakan "turunan" dari P30 Pro, dan juga lensa ultra lebar 40MP, yang oleh Huawei disebut sebagai Cine Camera. Keduanya bisa digunakan dengan sensor 3D ToF untuk membuat bokeh dalam video.

Kamera ketiga di bagian belakang dibekali lensa 3x optical zoom (panjang fokus 80mm) dan 5x optical hybrid zoom 8MP. Sebagai perbandingan, P30 Pro memilki 5x opctical dan 10x hybrid zoom camera, baik tele dan kamera lebar dengan Optical Image Stabilization.

Untuk selfie, ponsel tersebut dibekali kamera 32MP. Sementara, untuk kemampuan video, kamera ponsel tersebut dapat mengambil video 4K 60fps, hal yang pertama untuk Huawei.

Soal chipset, Mate 30 Pro dipersenjatai Kirin 990 yang dibangun pada proses 7nm + EUV dan GPU Mali-G76 MP16 yang diperkuat dengan GPU Turbo.
Tampilan depan smartphone seri Mate 30 yang diluncurkan di Munich, Jerman, Kamis (19/9/2019). (Twitter.com/HuaweiMobile)


Huawei Mate 30 Pro hadir dengan layar 6,53 inci dengan sisi lengkung 88 derajat, yang disebut Huawei desain "Horizon Display." Layar ponsel tersebut adalah panel OLED dengan resolusi 1.176 x 2.400 piksel.

Huawei meningkatkan teknologi pengisian nirkabelnya yang kini dapat mendorong hingga 27W dalam baterai 4.500mAh.

Huawei Mate 30 Pro dibekali RAM 8GB dan pilihan penyimpanan 128GB dan 256GB. Slot nanometer dapat membantu memperluas hingga 256GB. Pro tersedia dalam empat pilihan warna, yaitu hitam, space silver, cosmic purple dan emerald green.

Huawei Mate 30 Pro versi 4G dengan RAM 8GB dan ROM 256GB dibandrol 1.100 eruro (sekitar Rp17,1 juta), sementara Mate 30 Pro versi 5G dengan konfigurasi memori yang sama akan ditawarkan dengan harga 1.200 euro (sekitar Rp18,6 juta).

Huawei akan mulai menerima pesanan untuk Mate 30 Pro 4G di China pada 28 September. Ketersediaan global diperkirakan akan datang pada Oktober.

Huawei Mate 30
Huawei Mate 30 lebih mirip ke model Pro dibanding model non-Pro dari tipe-tipe sebelumnya. Perangkat tersebut mengusung layar OLED ukuran 6,62 inci dengan resolusi 1.080 x 2.340 piksel.

Ponsel tersebut dibekali kamera belakang dengan sensor 40MP bukaan f/1.8, telefoto 8MP dengan 3x optical dan 5x hybrid zoom, kamera ultrawide 16MP bukaan f/2.2, dan selife 24MP.
Tampilan belakang smartphone seri Mate 30 yang diluncurkan di Munich, Jerman, Kamis (19/9/2019). (Twitter.com/HuaweiMobile)


Mate 30 ditenagai chipset Kirin 990 dan hadir dalam versi 4G dan 5G. Untuk baterai, perangkat tersebut mendapat dukungan pengisian daya nirkabel 27W dan kabel 40W, dengan kapasitas 4.200mAh.

Huawei Mate 30 RAM 8GB dan ROM 128GB telah tersedia di China dan akan meluncur secara global pada Oktober dengan harga 800 euro (sekitar Rp12, 4 juta).

Layanan Mobile dan AppGallery Huawei
Huawei Mobile Services sepenuhnya open source dan akan menyediakan fungsionalitas dasar yang ditangani oleh Google Play Services. Perusahaan tersebut telah mengucurkan investasi 1 miliar dolar AS untuk mendukung dan mengembangkan proyek tersebut.

Pengguna akan dapat mengunduh perangkat lunak dari AppGallery Huawei, yang telah memiliki 390 juta pengguna aktif bulanan dan melayani 180 miliar unduhan tahun lalu.

Huawei ID akan berfungsi sebagai akun utama untuk mengakses seluruh ekosistem. Huawei Mobile Cloud mengambil alih Google Photo dan Drive, memungkinkan pengguna menyinkronkan foto serta mencadangkan data dan pengaturan dari ponsel.

Sementara, Huawei Video merupakan layanan streaming film, acara TV dan film dokumenter (saat ini hanya tersedia di Italia dan Spanyol). Huawei bahkan mendorong browser miliknya sendiri dibanding Chrome milik Google, demikian GSM Arena.


Baca juga: Pasang OS Harmony, Huawei berencana tinggalkan Gmail

Baca juga: Tandingi Google Maps, Huawei akan luncurkan "Map Kit"

Baca juga: OS Hongmeng bakal dipakai perdana untuk TV Huawei

 

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019