Gunung Kidul (ANTARA) - Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberi hibah seperangkat alat kesenian gamelan kepada 137 desa dalam rangka melestarikan budaya di wilayah ini.

Kepala Dinas Kebudayaan Gunung Kidul Agus Kamtono di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan pengadaan seperangkat gamelan ini berasal dari dana keistimewaan.

Baca juga: 30 peserta SMN Riau pelajari cara memainkan gamelan di Yogyakarta

"Saat ini hanya tinggal tujuh desa yang belum mendapatkan gamelan dari total 144 desa yang ada di Gunung Kidul. Gamalen sudah kami serahkan kepada pemerintah desa dan dapat segera dimanfaatkan dalam rangka melestarikan budaya di masyarakat," kata Agus Kamtono.

Ia mengimbau kepada pemerintah desa yang yang telah menerima hibah gamelan untuk segera memanfaatkannya.

Baca juga: Kolaborasi gamelan dan cello tampil di Intimate Gamelan di London

"Kami berharap desa yang telah mendapatkan gamelan selain diwajibkan merawat juga diharapkan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelestarian budaya," harapnya.

Disbud akan melakukan pemantauan terkait dengan pemanfaatan gamelan tersebut. Diharapkan pula, desa membuat program-program kegiatan yang berkaitan dengan gamelan itu sehingga nantinya mampu menunjang kebutuhan kegiatan kebudayaan.

Baca juga: Paguyuban Pasundan NTB tampilkan seni degung dalam pentas kebangsaan

"Program seperti karawitan serta kegiatan seni dapat ditunjang oleh desa itu sendiri, sehingga nanti kebudayaan serta kesenian di desa-desa dapat hidup," katanya.

Agus Kamtono juga mengharapkan bagi desa yang belum mendapatkan gamelan tidak perlu resah, Disbud akan segera diproses. Kemudian dirinya berharap desa juga dapat menyimpan dan merawat gamelan yang telah diberikan sebaik mungkin.

"Biasanya kan gamelan itu rawan dicuri, karena bahannya kuningan. Kita harap agar dapat disimpan dengan baik ditempat yang aman," imbuh dia.

Sementara itu, Kepala Desa Giring, Kecamatan Paliyan, Jaka Tirta Wibawa mengatakan pihaknya telah memanfaatkan gamelan hibah dari pemerintah itu untuk kegiatan kesenian.

"Desa Giring sendiri merupakan desa budaya yang memiliki segudang sejarah dan menjadi wajib untuk dilestarikan. Kami juga akan membentuk grup karawitan di setiap pedukuhan yang ada di daerah ini. Nantinya setelah terbentuk, mereka dapat pentas di setiap hajatan di wilayahnya," katanya.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019