Seoul (ANTARA) - Korea Selatan tidak akan berpartisipasi dalam tinjauan armada Angkatan Laut Jepang pada Oktober, katanya pada Selasa, karena belum diundang ke pameran itu ketika acara tersebut terakhir digelar empat tahun lalu.

Ketidakhadiran Korsel menjadi sinyal lain rusaknya hubungan keamanan yang terus berlanjut antar negara tetangga itu setelah sengketa kompensasi warga Korea yang dipaksa masuk wajib militer oleh Jepang sebagai pekerja paksa selama Perang Dunia merusak hubungan perdagangan.

Baca juga: Para anggota parlemen Korsel kunjungi pulau sengketa dengan Jepang

"Sudah diputuskan kami tidak akan pergi," kata Choi Hyun-soo, juru bicara Kementerian Pertahanan, saat ditanyai apakah Korsel akan hadir dalam acara Jepang tersebut. "Tidak ada undangan."

Tinjauan armada 2015 melibatkan sejumlah kapal dari Australia, Prancis, India dan Amerika Serikat, termasuk kapal induk USS Ronald Reagan.

Baca juga: Kedubes Korsel di Jepang terima surat ancaman

Kapal perang Jepang dipimpin oleh pesawat induk Izumo sepanjang 248 meter, yang sedang dilengkapi untuk membawa pesawat tempur siluman F-35B.

Ketika hubungan antara dua sekutu terbesar AS di Asia Timur memburuk, Jepang memberlakukan pembatasan ekspor bahan material yang digunakan oleh industri semikonduktor Korsel.

Seoul membalas tindakan Jepang dengan mundur dari pakta intelijen militer bersama yang telah didorong oleh AS untuk membantu melawan Korut.

Baca juga: PM Jepang: Tokyo ingin Korsel tepati janji soal kerja paksa

Sumber: Reuters

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019