Pamekasan (ANTARA) - Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bangkalan, Jawa Timur, Selasa menggelar aksi damai kantor DPRD setempat, mendukung penguatan kelembagaan KPK dan menyuarakan penolakan revisi Undang-Undang KPK.

Massa datang ke kantor lembaga legislatif itu dengan membawa sejumlah poster yang berisi dukungan terhadap lembaga KPK dan menolak upaya pelemahan institusi antirasuah itu.

"Kami menolak berbagai upaya apapun yang melemahkan kinerja KPK. Institusi ini harus kuat," teriak koordinator lapangan (korlap) aksi Ubay Nizer Al-Banna.

Selain membawa berbagai jenis poster dan spanduk yang berisi tentang kritikan atas upaya pelemahan KPK sebagai institusi penegak hukum di Indonesia, para aktivis mahasiswa dari induk ormas Islam Muhammadiyah ini juga membawa keranda mayat dengan bertuliskan "Korban Rezim Koruptor dan Reformasi lahir 1998 dan wafat tahun 2019”.

Para pengunjuk rasa ini juga meminta agar DPRD Bangkalan untuk ikut serta melakukan penolakan terhadap revisi UU KPK.

Sementara, Ketua DPRD Bangkalan Muhammad Farhad saat menemui massa pengunjuk rasa menyatakan, dirinya berterima kasih kepada IMM karena telah menyampaikan aspirasi dengan tertib.

Ia juga berjanji, akan menyampaikan tuntutan para pengunjuk rasa itu ke DPR RI melalui surat, sehingga aspirasi mahasiswa IMM Bangkalan bisa segera diketahui.

"Kami selaku pimpinan DPRD mendukung apa yang dilakukan oleh adik-adik semua, dan saya sangat mendukung atas penolakan revisi RUU KPK," kata Farhad.

Usai menyampaikan aspirasi, mahasiswa yang berjumlah puluhan orang ini selanjutnya membubarkan diri tertib.

Aksi mahasiswa di Bangkalan ini merupakan satu dari tiga aksi mahasiswa di Madura.

Selain di Bangkalan, unjuk rasa mahasiswa juga digelar di Kabupaten Sumenep dan Pamekasan. Hanya saja, unjuk rasa  mahasiswa di kedua daerah itu  dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional.

"Sebab kalau di Pamekasan aksi, mendukung penguatan kelembagaan KPK masih akan kami gelar pada tanggal 27 September nanti," kata mahasiswa dari Institue Agama Islam Negeri (IAIN) Madura Abd Adzim, Selasa malam.

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019