Ambon (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Maluku menurunkan tim untuk mendata rincian korban gempa bumi dan lokasi pengungsian di Kota Ambon dan Kabupaten Maluku Tengah, sehubungan dengan gempa tektonik berkekuatan 6,8 magnitudo yang melanda Pulau Ambon pada 26 September 2019.

"Teman-teman sementara melakukan assesment untuk memastikan detail korban dan titik pengungsian yang ada di dua kabupaten/kota di Pulau Ambon, yakni Kota Ambon dan Kabupaten Maluku Tengah," kata Sekretaris PMI Provinsi Maluku Herry Latuheru di Ambon, Jumat.

Baca juga: Relawan PMI dikerahkan bantu evakuasi korban gempa di Ambon

Ia mengatakan pendataan dilakukan untuk penyaluran bantuan, berupa paket perlengkapan keluarga, perlengkapan kebersihan, terpal, juga distribusi air bersih kepada warga yang terdampak bencana, sehingga perlu dipastikan jumlah pengungsi, rincian kondisi dan tingkat kebutuhan, serta jumlah titik pengungsian.

Daerah yang didata pun adalah kawasan yang benar-benar terdampak bencana, salah satunya Desa Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah yang terdampak cukup parah.

Terkait itu, PMI Provinsi Maluku juga akan berkoordinasi dengan pemerintah di desa-desa setempat untuk pemutakhiran data pascagempa, termasuk jumlah jiwa dan kepala keluarga (KK) di tiap-tiap lokasi pengungsian.

"Saat ini titik pengungsian untuk satu desa tersebar di beberapa titik, masih secara individual. Teman-teman akan coba berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk mencoba mendata kira-kira berapa sih titik yang ada di lokasi tersebut dengan jumlah jiwa atau per KK," ucap Herry.

Baca juga: BNPB: 171 rumah rusak akibat gempa Ambon

Ia menjelaskan, bantuan yang akan diberikan kepada pengungsi dan korban gempa berasal dari PMI Pusat. Penyalurannya masih menunggu hasil rapat internal PMI Pusat yang digelar hari ini, sekitar pukul 12.00 WIB, guna membahas dua pilihan penyediaan barang bantuan untuk Pulau Ambon.

Rapat tersebut dipimpin oleh Ketua Divisi Penanggulangan Bencana PMI Pusat Letjen Purn. Sumarsono yang ditunjuk langsung oleh Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla sekaligus Ketua PMI Pusat yang berhalangan hadir, karena masih berada di Washington DC, Amerika Serikat untuk membahas masalah bencana kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Indonesia dengan PBB.

Ada dua pilihan yang dibahas dalam rapat, yakni PMI Pusat hanya mengirimkan dana dan barangnya akan disiapkan oleh PMI Provinsi Maluku, atau bantuan akan dikirim langsung dari Gudang Regional PMI yang tersebar di lima kota, yakni Padang, Banten, Surabaya, Banjarmasin dan Makassar.

"Pak JK masih sementara di Washington dalam rangka kegiatan PBB, beliau menunjuk Pak Sumarsono untuk memimpin rapat internal. Jika nantinya opsi kedua yang dipilih, maka kemungkinan barang-barang bantuan akan dikirim dari gudang terdekat di Sulawesi Selatan," ujar Herry.

Baca juga: BMKG data 235 gempa susulan di Ambon
Baca juga: Sekolah di Ambon diliburkan pascagempa
Baca juga: Kemensos kirim bantuan untuk korban gempa Ambon

Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019