Kota Batu, Jawa Timur (ANTARA) - Tim pemadam gabungan hingga saat ini berupaya untuk memadamkan api yang membakar hutan dan lahan di kawasan Gunung Arjuno, yang terletak di perbatasan Kota Batu dengan Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemerintah Kota Batu, Achmad Choirur Rochim mengatakan bahwa hingga Senin (30/9), tim pemadam gabungan telah berhasil memadamkan 80 persen area yang mengalami kebakaran.

"Kurang lebih 80 persen api sudah padam. Di Gunung Kembar Satu dan Dua sudah padam pada sisi bagian barat," kata Rochim, di Kota Batu, Jawa Timur.

Berdasarkan informasi, kebakaran di kawasan Gunung Arjuno terjadi pada Gunung Kembar Satu dan Dua. Api pertama kali terlihat pada Blok Gunung Kembar Satu, 28 September 2019. Kemudian, api menjalar hingga Gunung Kembar Dua.

Hingga saat ini, lanjut Rochim, tercatat sudah ada empat tim pemadam gabungan yang diterjunkan untuk memadamkan kebakaran di wilayah Gunung Arjuno tersebut. Total personel yang diterjunkan kurang lebih sebanyak 36 orang.

"Tim yang sudah diberangkatkan terdiri dari empat tim, dengan jumlah personel sebanyak 36 orang," kata Rochim.

Pihak tim pemadam gabungan hingga saat ini masih berupaya untuk memadamkan api, dan melakukan penyisiran titik api. Hingga saat ini, belum bisa diperkirakan total luasan area yang terbakar.

Pada Agustus 2019, kawasan Gunung Arjuno juga sempat mengalami kebakaran hutan. Saat itu, upaya pemadaman api bahkan harus mendatangkan helikopter water bombing, untuk melakukan operasi pemadaman api dari udara.

Saat itu, operasi pemadaman api dari udara berlangsung selama dua hari untuk memadamkan kawasan seluas 300 hektare. Setelah proses water bombing, tim pemadam darat melakukan penyisiran untuk memadamkan bara api yang tersisa.
Baca juga: Pemadaman api Gunung Arjuno kerahkan helikopter
Baca juga: Kabut dan angin hambat pemadaman kebakaran hutan di Jawa Timur
Baca juga: BPBD: Tujuh titik bara api di Gunung Arjuno belum padam


Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019