Ramallah, Palestina (ANTARA) - Beberapa orang Palestina menderita sesak nafas Selasa (1/10), selama bentrokan yang terjadi dengan pasukan Israel di satu pos pemeriksaan yang dikenal dengan nama DCO di dekat jalan masuk utara Kota Al-Bireh.

Puluhan mahasiswa Birzeit University berdemonstrasi untuk memperlihatkan solidaritas buat tahanan Palestina, terutama Samir Arbid (44), yang dirawat di Rumah Sakit Hadassah di Jerusalem karena kondisi kesehatannya yang memburuk saat diinterogasi oleh pasukan Keamanan Israel (Shin Bet) di Penjara Moscovia di Jerusalem, yang diduduki.

Baca juga: Mahasiswa bentrok dengan tentara Israel

Arbid dirawat di rumah sakit tersebut setelah kesehatannya mengalami kemerosotan serius akibat penyiksaan dan perlakuan kejam selama interogasi.

Pasukan Israel secara fisik menyerang demonstran dan menangkap dua orang setelah secara brutal memukuli mereka.

Puluhan pegiat berdemonstrasi di luar rumah sakit tersebut untuk menuntut pembebasan Samir Arbid --yang ditahan pada 25 September dan menjadi sasaran penyiksaan serta perlakuan buruk selama interogasi.

Baca juga: Pegiat Palestina dipindahkan dari lokasi Laut Mati dengan paksa

Semua itu membuat dia mengalami pendarahan paru-paru, beberapa tulang iganya patah dan seluruh tubuhnya babak-belur, selain gagal ginjal parah.

Pasukan Israel menembakkan peluru logam yang berlapis karet, granat kejut dan gas air mata ke arah demonstran, kata Kantor Berita Palestina, WAFA --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu. Akibatnya ialah beberapa orang Palestina menderita sesak nafas gara-gara menghirup gas air mata.

Baca juga: Pasukan Israel lukai pegiat Italia di Tepi Barat

Sumber: WAFA

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019