Ayo optimistis, kita songsong masa depan sambil terus menyiapkan diri untuk tidak jadi penonton
Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat, H. Zulkieflimansyah mengajak masyarakat di provinsi itu untuk mempersiapkan diri dalam menyongsong kemajuan industri pariwasata seiring mulai meningkatnya kunjungan wisatawan pascaperistiwa gempa bumi yang terjadi pada 2018.

"Ayo optimistis, kita songsong masa depan sambil terus menyiapkan diri untuk tidak jadi penonton," kata gubernur di Mataram, Kamis.

Zulkieflimansyah mengatakan, pascadilanda gempa bumi pada 2018, pariwisata di NTB mulai pulih. Hal ini dapat dilihat dari semakin tingginya angka kunjungan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke NTB.

Gubernur NTB merujuk data yang dihimpun Imigrasi Bandara Internasional Lombok (BIL), terlihat adanya peningkatan jumlah wisatawan asal Australia yang sangat mengesankan.

"Senang melihat laporan bahwa pariwisata kita Alhamdulillah sudah menggeliat on the right track," katanya.

Baca juga: Wisatawan Australia ke NTB naik empat kali lipat

Gubernur menyampaikan, pada bulan Agustus - September 2019, angka kunjungan wistawan ke NTB sudah bisa lebih tinggi dibandingkan dengan angka kunjungan pada bulan Agustus - September 2018.

"Agustus September 2019 ini sdh lebih banyak dari Agustus September tahun 2018," ungkapnya.

Ia menambahkan, angka kujungan wisatawan yang paling melonjak tajam dari Australia, yang mencapai 425 persen. Dengan perbandingan angka kunjungan wisatawan Australia pada tahun 2018 (Januari - September) sebesar 2.633 orang, sedangkan pada tahun 2019 sebesar 13.814 orang.

"Wisatawan dari Australia bahkan melonjak sampai 425 persen," ucap Bang Zul, sapaan akrabnya.

Ia juga menjelaskan, bahwa persoalan memajukan industri pariwisata, tidak hanya semata menata atau mendandani destinasi wisata saja. Namun persoalan yang lebih mendasar, yakni infrastruktur sebagai akses untuk menuju lokasi sangat penting untuk dibangun. Karena seindah apapun destinasi yang dimiliki kalau akses untuk menuju kesana susah, maka wisatawan enggan untuk mengunjunginya.

"Ini menjelaskan bahwa masalah memajukan pariwisata itu bukan semata persoalan mendandani pantai dan gunung. Tapi akses dan kemudahan menuju lokasi sangat penting! Untuk tak menyebutkannya paling penting," jelasnya.

Baca juga: Provinsi NTB siap terapkan manajemen krisis kepariwisataan

Salah satu contoh kongkretnya dengan adanya 'direct flight' dari Perth, Australia ke Lombok, telah membuat lonjakan angka kunjungan dari Australia ke NTB. Hanya dengan satu direct flight saja, sudah memiliki dampak yang sangat luar biasa terhadap industri pariwisata di NTB.

Karena itu, ia membayangkan jika infrastruktur dan direct flight ke NTB terus ditingkatkan, maka akan begitu besar dampaknya terhadap peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara ke NTB.

"Direct flight dari Perth Australia ke Lombok membuat lonjakan pariwisata dari Australia ke Lombok jadi luar biasa! Bayangkan kalau ada direct flight dari Melbourne dan Sydney ke Lombok akan lebih ramai lagi daerah kita ini," ujarnya.

Untuk itu, Bang Zul mengajak masyarakat NTB untuk tetap optimistis, dan mempersiapkan diri dalam menyongsong kemajuan industri pariwasata.

"Tentunya, dengan peningkatan SDM generasi muda yang ada di NTB, agar tidak jadi penonton di daerah sendiri," katanya.

Baca juga: NTB luncurkan 99 desa wisata sebagai program unggulan daerah
 

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019