Menyekolahkan dokter muda ini menjadi catatan penting, anak-anak Papua harus mengembangkan SDM dalam pendidikan khususnya bidang kedokteran
Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua terus mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang kedokteran dengan mengirim dokter muda untuk menjalani studi di luar daerah untuk jenjang strata dua (S2) dan strata tiga (S3).

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Hery Dosinaen, di Jayapura, Jumat mengatakan tujuan pengiriman dokter muda Papua ini untuk lebih mengembangkan SDM bidang kedokteran, khususnya anak-anak "Bumi Cenderawasih".

"Menyekolahkan dokter muda ini menjadi catatan penting, anak-anak Papua harus mengembangkan SDM dalam pendidikan khususnya bidang kedokteran," katanya.

Menurut dia pengiriman dokter muda Papua ini agar ketika selesai menempuh pendidikan, dapat kembali mengabdi di atas Tanah Papua, sehingga dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat Bumi Cenderawasih.

"Kami berharap para dokter muda yang dikirim sekolah ini bisa bekerja di atas Tanah Papua dan semua rumah sakit di Provinsi Papua serta dapat melayani rumah sakit secara utuh," ujarnya.

Temui presiden, forum rektor sampaikan ingin bantu Papua



Dia menjelaskan Biro SDM Setda Provinsi Papua nantinya akan mendata selanjutnya akan memberikan laporan.

"Ke depan pasti Biro SDM yang akan memberikan laporan berapa yang harus dikirim, nanti ada skema pembiayaan dan ada matriks, berapa yang harus dikirim sesuai kemampuan pembiayaan," katanya.

Dia menambahkan salah satu anak Papua yakni dr. Ronal Aronggear berhasil meraih gelar profesor atau spesialis bedah secara internasional di mana diharapkan hal ini dapat menjadi motivasi terutama bagi anak-anak Bumi Cenderawasih berpacu dalam meningkatkan kemampuan terutama dalam bidang kedokteran.

Baca juga: Pascakerusuhan Wamena, Dokter Iluni FKUI tetap pilih menetap di Papua

Baca juga: Uncen Luluskan 32 Dokter Putra Daerah Papua

Baca juga: Dinas Kesehatan Papua pasang bendera setengah tiang untuk Dokter Soeko

Baca juga: Pegunungan Arfak hanya memiliki dua dokter

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019