Wonosobo, Jawa Tengah (ANTARA) -
Sutradara film "High Angle" memberikan sedikit bocoran terkait perbedaan dari film layar lebarnya dengan serial web (web series) berjudul sama, yang sudah dirilis pada pertengahan tahun ini.
 
"Walaupun background dan basic story-nya dari web series, ketika diangkat ke film, ada perbedaan kalau di (serial) web itu lebih ke unsur edukasi, persiapan, dan wawasan pendakian," ujar sutradara Pamungkas Nusantara saat ditemui di sela-sela pengambilan gambar "High Angle" di Base Camp Gunung Kembang, Blembem, Wonosobo, Kamis (3/10).
 
"Sedangkan kalau film ini pure drama dan pesan-pesan moral disampaikan tanpa menggurui penonton juga, dan diharapkan orang akhirnya akan aware soal persiapan dan wawasan soal pendakian," lanjut dia.
 
Ketika ditanya apakah serial web tersebut memang akan menjadi pemancing penonton untuk film layar lebarnya, Pamungkas memiliki pendapat lain.
 
"Awalnya memang mau bikin film (layar lebar). Tapi ketika kita melihat respon dari web series-nya juga bagus, akhirnya kita buat film daripada season duanya," kata dia.
 
Mengusung genre drama yang dipadukan dengan latar cerita petualangan, "High Angle The Movie" ambil lokasi di dua gunung di Jawa Tengah, yakni Gunung Kembang di Wonosobo dan Gunung Prau di Dieng.
 
"High Angle The Movie" merupakan film drama remaja yang mengisahkan pendaki gunung bernama Langit (Adinda Thomas), fotografer bernama Bunga (Debi Sagita), dan Raka (Ramon Y Tungka) yang merupakan tim relawan di gunung.
 
Latar cerita petualangan dari ketiga tokoh ini nantinya akan memiliki bumbu romansa, namun juga dibungkus dengan balutan wawasan soal pendakian gunung. Film ini direncanakan akan rilis di layar perak pada awal 2020 mendatang
 
 


Baca juga: "High Angle The Movie" tantang pemainnya syuting di dua gunung

Baca juga: Ramon Y Tungka tolak film demi karhutla Riau

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019