Palu (ANTARA) - Kota Banggai di Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah, Jumat, dilanda banjir, mengakibatkan ribuan rumah penduduk dan fasilitas umum terendam air hingga setinggi satu meter. Bencana banjir yang mulai terjadi pada siang hari itu melumpuhkan aktivitas pendidikan, perekonomian, dan pemerintahan. Mohammad Taufik, warga Banggai, Jumat malam, mengatakan banjir diakibatkan tingginya curah hujan kurun tiga hari terakhir, sehingga kawasan hutan yang sebagian sudah beralih fungsi menjadi areal perkebunan rakyat tidak sanggup lagi menahan debit air yang besar. Selain itu, sebagian besar parit di kota yang dibangun pemerintahan Kolonial Belanda pada pertengahan tahun 1920-an sudah ditumbuhi rumput dan banyak sampah, sehingga air yang dari kawasan pegunungan meluap dan merendam pemukiman penduduk, Pasar Mampaliasan, dan kawasan pusat berbelanjaan Tano Bonunungan. Ia juga mengatakan, sebuah rumah permanen di desa Lampa hanyut terbawa arus air akibat meluapnya Sungai Bobolon, selain sejumlah lainnya yang berada di bibir sungai ini terancam ambruk karena tebing penyangganya sudah terkikis air. "Belum ada laporan korban jiwa dalam peristiwa ini, kecuali kerugian material akibat sebuah rumah penduduk hanyut, serta barang-barang berharga milik warga yang terendam air," katanya saat dihubungi per telepon dari Palu. Sementara itu, jalur transportasi dari kota Banggai menuju Kantor Bupati, sejumlah kantor dinas daerah, Kejari Bangkep, serta belasan desa di Kecamatan Banggai Selatan hingga kini masih terputus, sebab badan jalan di kawasan Mampaliasan masih terendam air hingga setinggi lebih setengah meter akibat meluapnya Sungai Paisupuso. Tapi, lanjut Taufik, sejak Jumat petang air yang menggenangi pemukiman penduduk, perkantoran, dan fasilitas umum lainnya perlahan-lahan mulai surut, sehingga pengungsian warga tidak berlangsung lama. Banjir besar akibat tingginya curah hujan yang melanda bekas ibukota Kabupaten Bangkep ini merupakan terbesar kurun lima tahun terakhir. Pada tahun 2003 banjir serupa sempat meredam ribuan rumah penduduk pada tiga kelurahan di kota Banggai, namun tak menimbulkan korban jiwa. Hingga barita ini diturunkan belum ada bantuan tanggap darurat disalurkan Pemkab Bangkep kepada para korban banjir.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008