Kejadian di Pandeglang ini bukti bahwa kelompok radikal itu nyata ada di sekitar kita. Mereka siap bertaruh nyawa, terangnya
Jakarta (ANTARA) - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bidang Pertahanan dan Keamanan Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) mengecam aksi penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto dan menyatakan upaya tersebut untuk menciptakan teror agar masyarakat menjadi takut.

Aksi ini adalah bentuk ancaman nyata, kata Gus Yaqut, dalam keterangan tertulis yang diterima Antara, Kamis.

Dia mengapresiasi tindakan aparat yang berhasil membekuk pelaku penusukan saat kejadian, yakni Syahril Alamsyah alias Abu Rara.

Baca juga: FPKB: Penyerangan terhadap Wiranto bukti nyata ancaman radikalisme

Namun demikian, Gus Yaqut juga mendesak aparat bisa bekerja cepat mengungkap motif dan kemungkinan jaringan yang menggerakkan para pelaku.

"Segera ungkap dan bongkar sejelas-jelasnya karena ini sebenarnya sangat membahayakan bangsa Indonesia," ujar Gus Yaqut.

Dia menduga penusukan ini adalah skenario nyata kelompok radikal untuk membuat tertib sosial menjadi kacau. Kelompok radikal tersebut bisa saja dari ISIS, JI, HTI atau lone wolf (teroris yang bertindak sendiri karena terpapar radikalisme melalui internet).

Sasaran penusukan adalah pejabat pemerintah, aparat keamanan, pejabat publik dan tokoh-tokoh yang menurut pandangan mereka adalah thoghut. Karena dianggap musuh maka mereka menggunakan berbagai cara untuk menghabisi para pejabat dan tokoh Indonesia tersebut, katanya.

Baca juga: Penyerangan Wiranto, Wapres: radikalisme di Indonesia masih berjalan

Kelompok ini, menurut Gus Yaqut, harus dilawan dan ditumpas hingga akar-akarnya. "Kalau tertib sosial kacau, maka kelompok teror dengan ideologi dan tujuannya untuk mendirikan negara khilafah jalannya makin lempang. Jauh lebih mudah," katanya.

Gus Yaqut mengajak seluruh masyarakat untuk tidak terpancing dengan upaya kelompok-kelompok radikal yang berupaya mengacaukan keutuhan NKRI. Dia juga berharap masyarakat semakin waspada dengan kondisi keamanan di lingkungan sekitarnya.

"Kejadian di Pandeglang ini bukti bahwa kelompok radikal itu nyata ada di sekitar kita. Mereka siap bertaruh nyawa," terangnya.

Baca juga: Presiden ajak masyarakat perangi terorisme

Sementara itu, penusukan Wiranto terjadi saat dia melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pandeglang tadi pagi. Sekitar pukul 11.50 WIB saat akan meninggalkan Pandeglang dengan naik helikopter dari Alun-Alun Menes, tiba-tiba Wiranto diserang oleh Syahril Alamsyah.

Selain mengenai Wiranto, serangan Syahrial juga melukai Kapolsek Menes Kompol Dariyanto. Akibat penusukan membabi buta itu, Wiranto sempat dilarikan ke Klinik Menes Medical Center di Memes dan RSUD Pandeglang untuk perawatan.

Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019