Kalau kita lihat pagu anggaran untuk tahun depan ada peningkatan
Jakarta (ANTARA) - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) optimistis kenaikan pagu anggaran dapat mendorong pengembangan sumber daya manusia di bidang ekonomi kreatif.

"Kalau kita lihat pagu anggaran untuk tahun depan ada peningkatan. Mudah-mudahan dukungan bagi ekonomi kreatif akan semakin kuat. Anggaran Bekraf sekitar 70 persen untuk pelaku ekonomi kreatif," ujar Deputi Hubungan Antarlembaga dan Wilayah Bekraf Endah Wahyu Sulistianti di Jakarta, Senin.

Sedianya, Komisi X DPR RI menyetujui usulan pagu anggaran Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI pada APBN TA 2020 sejumlah Rp889 milliar. Naik dibandingkan APBN 2019 yang sebesar Rp639 miliar.

Baca juga: Bekraf optimistis kontribusi seni pertunjukan bagi ekonomi meningkat

Menurut dia, ekonomi kreatif cukup potensial dalam menggerakkan roda perekonomian domestik pada tahun-tahun mendatang.

Ia mengemukakan terdapat 16 subsektor ekonomi kreatif yang meliputi arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, film, animasi, dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, fashion, aplikasi dan game developer, penerbitan, periklanan, televisi dan radio, seni pertunjukan, dan seni rupa.

"Terdapat enam subsektor yang menjadi prioritas yakni musik, aplikasi dan digital, kriya, kuliner, fashion, serta film, animasi dan video. Namun, bukan berarti yang lain tidak didukung, semua tetap didukung salah satunya seni pertunjukan," katanya.

Di subsektor seni pertunjukan, Endah mengemukakan pihaknya mendukung Teater Garasi mengerjakan proyek Multitude of Peer Gynts (MPG). MPG merupakan proyek kolaborasi internasional yang dirintis, diproduksi, dan dipimpin oleh kelompok seniman dari Indonesia, dengan melibatkan seniman-seniman Asia (Jepang, Sri Lanka, dan Vietnam) sebagai kolaborator.

"Teater Garasi melalui proyek MPG mendapat penghargaan Ibsen Scholarship 2019 dari Ibsen Awards, Norwegia," katanya.

MPG, lanjut dia, menjadi pemenang bersama dengan empat karya lain dari empat negara, yakni India, Perancis, China, dan Lebanon.

"Pelaku kreatif sebagai ujung tombak ekonomi Indonesia perlu didukung untuk meningkatkan kapasitas, terutama dalam tiga hal, yakni memperluas wawasan terhadap perkembangan industri kreatif luar negeri, meningkatkan kemampuan sehingga mampu setara dengan pelaku kreatif luar negeri, serta memperluas dan memperkuat jejaring internasional dan peluang kerja sama investasi," paparnya.

Baca juga: Bekraf ajak semua "stakeholder" realisasikan Rindekraf 2018-2019
Baca juga: Bekraf tingkatkan kompetensi pengembang aplikasi dan permainan


Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019