Washington (ANTARA) - Presiden AS Donald Trump, Senin (14/10), mengatakan ia akan mengesahkan sanksi terhadap pejabat Turki, dan menghentikan perundingan perjanjian dagang nilai 100 miliar dolar AS dengan Turki serta meningkatkan tarif baja negara tersebut hingga 50 persen, terkait serangan Ankara di Suriah Timur Laut.

Turki melancarkan serangan lintas-perbatasan terhadap milisi Kurdi YPG pada Rabu setelah Trump menarik pasukan AS dari kawasan tersebut, sehingga menuai kritikan pedas dari sesama rekan di Partai Republik. Mereka menuding Trump meninggalkan sekutu yang berjuang memerangi ISIS.

Pernyataan Trump yang menjanjikan perintah eksekutif "segera" tidak menentukan individual tetapi mengatakan itu akan memungkinkan Washington memberlakukan "sanksi berat tambah" terhadap mereka, yang mungkin terlibat dalam pelanggaran HAM serius, menghalangi gencatan senjata, dan mencegah warga kembali ke rumah dan pemulangan pengungsi secara paksa.

"Saya sepenuhnya siap menghancurkan ekonomi Turki jika para pimpinan negara itu terus menempuh jalan yang berbahaya dan merusak ini," kata Trump.

"Perintah itu akan mengesahkan berbagai konsekuensi, termasuk sanksi keuangan, pembekuan aset dan pelarangan masuk ke Amerika Serikat."

Ia juga kembali menegaskan akan menarik pasukan AS yang tersisa dari Suriah, di luar dari sekelompok kecil di wilayah selatan Suriah. Trump menyebutkan mereka akan dipindahkan ke tempat lain di kawasan tersebut untuk memantau situasi.

Sumber: Reuters

Baca juga: Trump berharap jadi mediator Turki-Kurdi

Baca juga: Prancis ambil langkah pastikan keselamatan militernya di Suriah

Baca juga: Satuan TNA dikerahkan ke utara guna hadapai serangan Turki

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019