Masyarakat juga mulai sadar untuk mempertahankan adat istiadat
Wasior, Teluk Wondama (ANTARA) - Festival Pariwisata di Pulau Roon, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat, akan kembali digelar pada tahun 2020 mendatang.

Kepala Distrik Roon Yefta Siregar, di Wasior, Senin, mengutarakan, warga Roon mendapatkan pemasukan sedikitnya Rp50 juta selama 3 hari pelaksanaan Festival Pulau Roon (FPR) 2019 pada Juli.

Ia mengatakan, FPR tahun 2019 yang dilaksanakan pada bulan Juli lalu dirasakan telah mendatangkan manfaat ganda bagi masyarakat distrik kepulauan itu.

Tidak hanya berhasil memperkenalkan potensi wisata khususnya wisata alam dan wisata budaya setempat kepada masyarakat luar, FPR yang sudah kali kedua digelar itu juga memberi manfaat ekonomi yang langsung dirasakan warta setempat.

“Pelaksanaan FPR 2019 kami anggap sukses karena antusiasme masyarakat sangat tinggi. Masyarakat juga mendapat manfaat langsung dari penjualan kerajinan dan sewa homestay,“ kata Yefta.

Dampak positif lain adalah masyarakat setempat kini mulai terbuka wawasannya mengenai pentingnya menjaga dan mengembangkan potensi pariwisata. Penduduk lokal Pulau Roon juga kini mulai memiliki kesadaran untuk menjaga dan merawat seni dan budaya serta kearifan lokal warisan leluhur.

Baca juga: Pemkab Wondama bangun 16 homestay di Pulau Roon


“Masyarakat juga mulai sadar untuk mempertahankan adat istiadat dan mulai menggali kembali tradisi dan budaya juga cerita rakyat yang sudah mulai punah dan ditinggalkan karena itu menjadi kekayaan yang ke depan bisa mensejahterakan masyarakat Distrik Roon,“ ucap Yefta.

Untuk itu, lanjut dia, masyarakat enam kampung di Distrik Roon telah berkomitmen untuk kembali menyelenggarakan FPR tahun 2020.

Sejumlah agenda khusus rencananya akan dimasukkan dalam FPR 2020 di antaranya acara buka sasi laut di kampung Menarbu yang telah ditutup selama 2 tahun.

Termasuk penyelenggaraan festival maraton kayak keliling pulau Roon yang kabarnya disponsori oleh Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti.

“Kami sudah terlanjur basah jadi mau tidak mau, suka tidak suka kami akan selenggarakan," kata alumni IPDN Jatinangor ini.

Wakil Bupati Paulus Indubri mengharapkan FPR tahun 2020 dipersiapkan dengan baik sehingga event tahunan yang bertujuan mempromosikan pariwisata Wondama itu bisa lebih baik lagi.

“Agar dirancang dengan baik dan mantap. Kalau boleh dilibatkan juga distrik dan kampung lain jadi saya harapkan Dinas Pariwisata koordinasikan itu dengan baik supaya festival itu lebih menarik lagi," kata Indubri.* 


Baca juga: Persiapan Festival Lembah Baliem 2019 mendekati rampung

Pewarta: Toyiban
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019