Jakarta (ANTARA) - Perancang busana Ria Miranda merayakan satu dekade berkiprah dalam industri modest fashion dengan menggelar pameran "10 Langkah RiaMiranda" di Senayan City, Jakarta.

Pameran yang berlangsung hingga 1 Desember 2019 itu tercipta atas kolaborasi bersama rekan-rekan lain dalam industri kreatif di luar industri fesyen, seperti biro arsitek FFFAAARRR yang mengatur tata letak ruang pameran dan Environmental Design Graphic Studio Nusae yang membuat desain grafis untuk buku "10 Langkah" serta grafis informasi.

"Itu kali pertama aku buat pameran. Rasanya deg-degan," ujar Ria dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Kiat padu padan busana Ramadhan Ria Miranda
 
Pameran "10 Langkah RiaMiranda", Senayan City, Jakarta, Kamis (24/10/2019). (ANTARA News/Nanien Yuniar)


Ria harus melakukan penggalian memori tentang pengalaman, bahkan yang sempat terlupa, selama sepuluh tahun demi menggelar pameran itu.

Pameran itu, menurut Ria, merupakan bentuk syukur, penghargaan terhadap waktu dan proses kerja sama tim yang solid, selain apresiasi terhadap semua pihak yang menemani langkah perjalanannya dalam industri fesyen.

Pameran itu pun sengaja dibuat agar pengunjung merasa berada dalam lembaran buku yang terbuka, memperlihatkan langkah Ria dari tahun ke tahun.

Begitu memasuki ruangan pameran di lantai satu Senayan City, pengunjung akan disambut dengan bagan singkat yang menceritakan perjalanan Ria Miranda merintis karir sebagai desainer busana muslim di Indonesia.

Ada pula tampilan ruang kerja dan contoh-contoh karya ikonis selama satu dekade.​​​​​​​

Baca juga: Inspirasi busana dan riasan Korea ala Ria Miranda
 
Pameran "10 Langkah RiaMiranda", Senayan City, Jakarta, Kamis (24/10/2019). (ANTARA News/Nanien Yuniar)


Pengunjung bisa melihat hasil kolaborasi sang perancang dengan Microsoft Rinna, teknologi berbasis kecerdasan artifisial (artificial intelligence), yang menghasilkan empat motif kerudung berbasis DNA fesyen Ria Miranda.

Kerudung-kerudung hasil kolaborasi perdana teknologi kecerdasan artifisial dengan perancang busana Indonesia itu dijual secara terbatas.

Ada pula koleksi istimewa yang berisi busana dengan siluet yang paling disukai serta motif-motif favorit pelanggan selama sepuluh tahun perjalanan Ria Miranda. Koleksi tersebut dihiasi dengan logo monogram Dekade sebagai penanda istimewa.

Perancang yang menempuh pendidikan di Esmod Fashion School itu juga akan meluncurkan buku "10 Langkah Ria Miranda" yang berisi pengalaman dan perjalanannya dalam industri mode hingga strategi bisnis dan mengembangkan komunitas.

Baca juga: Impian terpendam perancang Ria Miranda

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019