Palu (ANTARA) - Panglima santri yang juga Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar dalam acara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2019 di Kota Palu, Sulawesi Tengah menyatakan peran santri dan pesantren cukup vital sehingga menjadi bagian penting pembangunan nasional.

Apalagi dalam berbagai catatan sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, santri berperan penting dalam membebaskan Indonesia dari jajahan penjajah kala itu.

"Perjuangan kaum santri bukan hanya untuk melahirkan generasi yang unggul dan tangguh. Dari pesantren di mana saja, tidak saja diakui dan tidak saja dihormati tapi harus menjadi bagian dari pembangunan nasional," katanya di depan ribuan santri se-Sulteng usai mengikuti deklarasi santri se Sulteng menolak radikalisme di Lapangan Vatulemo, Palu, Minggu.

Baca juga: Wakil Ketua DPR Muhaimin lepas jalan sehat peringati HSN 2019

Apalagi, Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar menyebut 70 persen rakyat Indonesia merupakan santri sehingga di pundak para santri jugalah nasib Indonesia di masa-masa yang akan datang.

"Kalau 70 persen santri ini maju maka otomatis bangsa Indonesia akan maju.  Kalau 70 persen santri ini menjadi kekuatan yang unggul dari bangsa kita, Insya Allah bangsa kita akan unggul," ucapnya.

Di hadapan Wali Kota Palu, Hidayat, Bupati Sigi, Irwan Lapata dan perwakilan kepala daerah di Sulteng dan ribuan santri yang hadir, ia menerangkan tidak ada yang tidak mengakui peran santri dalam pembanguan nasional apalagi kemerdekaan Indonesia.

Baca juga: "Mlaku-mlaku bareng" HSN diikuti puluhan ribu santri di Kudus

"Yakin dan optimislah di pesantren tempat anda belajar anda akan menjadi generasi yang unggul dan calon pemimpin bangsa dan negara di masa yang akan datang," katanya.

Ia juga mengajak seluruh santri di Sulteng agar optimistis menjadi penentu bagi warna masa depan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan bagi kemajuan bangsa.

Kelak di masa depan, sambungnya, para santri yang akan menentukan arah langkah bangsa Indonesia sehingga ia yakin Indonesia tidak akan pernah salah jalan dalam bimbingan santri.

Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019