Seoul (ANTARA) - Harga minyak turun di perdagangan Asia pada Senin pagi, di tengah kehati-hatian baru atas prospek kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat dan China, dengan investor mengabaikan pernyataan akhir pekan oleh Presiden AS Donald Trump bahwa pembicaraan berjalan dengan baik.

Minyak mentah berjangka Brent turun 39 sen,atau 0,6 persen menjadi diperdagangkan di 62,12 dolar As per barel pada pukul 01.17 GMT (08.17 WIB). Kontrak Brent naik 1,3 persen pada minggu lalu.

Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan 35 sen atau 0,6 persen lebih rendah pada 56,89 dolar AS per barel, setelah naik 1,9 persen minggu lalu.

Trump mengatakan pada Sabtu (9/11) bahwa pembicaraan perdagangan dengan China berjalan dengan "sangat baik," tetapi Amerika Serikat hanya akan membuat kesepakatan dengan Beijing jika itu adalah yang tepat untuk Amerika.

Perang dagang 16 bulan antara dua ekonomi terbesar dunia telah memperlambat pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia dan mendorong para analis untuk menurunkan perkiraan permintaan minyak, meningkatkan kekhawatiran bahwa kelebihan pasokan dapat berkembang pada 2020.

Trump juga mengatakan bahwa ada pelaporan yang salah tentang kesediaan AS untuk menaikkan tarif sebagai bagian dari perjanjian "fase satu", berita yang telah mendorong pasar.

Setiap kesepakatan tentang penurunan tarif “akan meningkatkan sentimen risiko tetapi tidak serta merta menyediakan perangsang ekonomi langsung,” kata Stephen Innes, kepala strategi pasar Asia di AxiTrader.

Menggarisbawahi dampak perang dagang, data selama akhir pekan menunjukkan bahwa harga produsen China turun paling tinggi dalam dalam lebih dari tiga tahun pada Oktober, karena sektor manufaktur melemah, terkena perselisihan dan permintaan menurun.

Di Amerika Serikat, perusahaan-perusahaan energi pekan lalu mengurangi jumlah rig minyak yang beroperasi selama tiga minggu berturut-turut. Pengebor memotong tujuh rig dalam seminggu hingga 8 November, sehingga jumlah totalnya turun menjadi 684 rig, terendah sejak April 2017, kata Baker Hughes.
 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019